Mendikbudristek Dorong Sekolah di IKN Terapkan Kurikulum Merdeka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mendorong sekolah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, untuk turut menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka, kata dia, saat ini sudah diterapkan di 300 ribu satuan pendidikan yang ada di Tanah Air.
"Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah untuk tidak lagi terbebani dengan bahan ajar yang luar biasa banyaknya," kata Nadiem, dikutip dari ANTARA, Minggu (5/11/2023).
Baca Juga: Menko PMK Sebut IKN akan Jadi Pusat Indonesia
1. IKN sediakan pendidikan bermutu
Dalam rangka menyediakan pendidikan bermutu, kata dia, saat ini di IKN sedang dibangun dan revitalisasi dua sekolah, yaitu Nusantara Intercultural School (NIS) dan SDN 020 Sepaku.
"Kedua sekolah diharapkan bisa menerapkan Kurikulum Merdeka karena akan meningkatkan mutu sumber daya manusia," kata dia.
Diketahui, SDN 020 Sepaku berada di lokasi rawan banjir yang kerap mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
Baca Juga: Nadiem: Merdeka Belajar dan Berbudaya Serap Nilai Pancasila
2. Guru harus manfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan
Editor’s picks
Nadiem juga mengajak para guru dan tenaga kependidikan di IKN untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan.
Hal itu dilakukan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM) yang sudah digunakan lebih dari 2,8 juta guru di Indonesia.
"Pemanfaatan hasil asesmen nasional juga jadi acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan," kata dia.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka, Guru dan Anak Didik Susun Program Pembelajaran
3. Latar belakang Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka mulai diterapkan pada tahun ajaran 2021/2022 dengan 2.491 sekolah penggerak dan 901 SMK Pusat Keunggulan yang mengikutinya. Pelaksanaannya diawali oleh program sekolah unggulan.
Hal itu juga mulai dilakukan menyusul adanya pandemik COVID-19 yang membuat sekolah harus melaksanakan pembelajaran online sehingga kurikulum pun disesuaikan dengan meenerapkan kurikulum darurat.
Kemendikbudristek menyebut, hal itu dimulai dengan melakukan penyederhanaan materi-materi yang lebih esensial yang diperlukan.
Hal tersebut pun menjadi latar belakang terbentuknya proses Kurikulum Merdeka yang dimulai dengan membuka Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa Ini