Saat ini, Ekosistem Teknologi Pendidikan di Indonesia sudah menjangkau 364 ribu satuan pendidikan di 514 Kabupaten/Kota dari total 435 ribu sekolah dasar, menengah, kejuruan, dan PAUD, 2,7 juta lebih guru dari 3,7 juta guru, 724 ribu mahasiswa, 2.655 perguruan tinggi dan vokasi dari total 3.115 seluruh Indonesia, 2.700 lebih mitra industri, 84 ribu lebih penyedia barang dan jasa, serta 35 juta total peserta didik (data per Agustus 2022).
Kemendikburistek bekerja sama dengan GovTech Edu yang merupakan mitra strategis dalam menciptakan berbagai platform yang membantu guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, mahasiswa, dan dosen untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Chief Technology Officer GovTech Edu, Ibrahim Arief mengatakan bahwa Platform Merdeka Mengajar membantu guru dalam mengajar sesuai kemampuan murid, mengakses materi pelatihan mandiri kapan pun di mana pun, membantu guru menginspirasi rekan sejawat dan terkoneksi ke banyak komunitas guru di seluruh Indonesia.
“Setelah enam bulan dirilis, aplikasi platform ini telah diunduh sebanyak 1,6 juta lebih pengguna, 312 ribu lebih guru telah mengunduh perangkat ajar, sebanyak 51 ribu lebih Bukti Karya telah dibagikan, lebih dari 1.000 komunitas guru di seluruh Indonesia, dan total 55 ribu lebih konten tersedia di dalam platform Merdeka Mengajar,” tuturnya bangga.
“Pencapaian tersebut tentunya bukanlah hasil akhir, karena platform ini akan terus dikembangkan secara berkelanjutan,” imbuh Ibrahim.
Sebelumnya, Ketua Kedaireka, Mahir Bayasut memaparkan upaya meningkatkan inovasi di jenjang pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Kemendikbudristek terus mendorong kerja sama antara kampus dengan industri melalui platform Kedaireka yang mempertemukan civitas akademik perguruan tinggi dari berbagai kampus di Indonesia dengan industri, lembaga non pemerintah, dan institusi internasional.
“Adanya peningkatan yang signifikan dari tahun 2021 ke tahun 2022, di mana perguruan tinggi yang menggunakan platform Kedaireka meningkat tiga kali, yaitu sebanyak 509 perguruan tinggi, 27.184 dosen, dan 143.683 mahasiswa,” tutur Mahir.
Ditambahkannya, pada tahun 2022 Kemendikbudristek telah berhasil menggulirkan total dana padanan (matching fund) sebesar Rp5,4 triliun dan total dana kontribusi mitra/DUDI sebesar Rp5,7 triliun. “Total dana kolaborasi di Kedaireka mencapai sebesar Rp11,2 triliun,” ungkap Mahir.