Berada di perbatasan, PLBN Mota’ain menjadi pintu gerbang bagi arus masuk wisman. Progresnya sangat menjanjikan. Dari rentang bulan Januari hingga Oktober 2018, PLBN Mota’ain sudah dilewati sekitar 41.436 wisatawan. Jumlah tersebut memiliki slot 64% dari total kunjungan 65.142 wisman. Kunjungan maksimal terjadi di rentang Agustus hingga Oktober dengan rata-rata kunjungan 5.362 orang.
“Festival Cross Border digelar selalu meriah. Dengan experience terbaik yang ditawarkan selalu menjadi daya tarik tersendir. Sejauh ini, progress penyelenggaraan festival sangat bagus dengan mendatangkan banyak wisman,” kata Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Ricky Fauziyani.
Secara administratif, NTT punya 5 wilayah cross border. Selain Belu, ada juga Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Kupang, dan Atambua. Dari rentang bulan Januari hingga Juli 2018, arus wisman mencapai 986.358 atau tercapai 60,3% dari target di tahun 2018. Dari 5 zona, Belu jadi donatur wisman terbesar dengan 509.295 nama atau 51,6% dari total arus masuk wisman ke NTT.
Berbatasan langsung dengan NTT, lebih dari 1 juta wisatawan Timor Leste menyeberang pada rentang Januari hingga Juli. Jumlah ini naik 89,2% dari rentang yang sama di tahun 2017. Angka kunjungan pun terlihat maksimal pada Juli dengan jumlah 163.300 orang. Namun, kunjungan positif secara umum ini sudah terlihat sejak awal 2018. Pada bulan Januari angkanya mencapai 153.500 orang.
“Pergerakan.wisatawan Timor Leste ini sangat positif. Angkanya maksimal. Progress ini tentu menjadi angin segar bagi aktivitas perekonomian masyarakat di perbatasan,” jelasnya lagi.
Kelanjutan program cross border demi optimalisasi wisman pun diapresasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Tujuannya, untuk menopang target besar 17 Juta di tahun 2018 ini.
“Event-event di wilayah cross border ini harus rutin.dilakukan. Sebab, potensi untuk menarik wisman sangat besar. Pokoknya event FC Mota'ain ini harus dikunjung warga Timor Leste. Ada banyak kemeriahan di sana,' tutupnya.