Gacor, 58 Persen Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Pramono-Rano

Tingginya tingkat kepuasan ini, menurutnya, tidak lepas dari kekompakan dan sinergi yang ditunjukkan Pramono dan Rano, yang dianggap publik sebagai modal kepemimpinan penting dalam mengelola kota metropolitan sebesar Jakarta.

Beberapa sektor bahkan mencatat lonjakan kepuasan di atas 80 persen, memperlihatkan keberhasilan program yang langsung dirasakan masyarakat.

Transportasi umum menjadi sektor paling menonjol dengan 89,28 persen warga mengaku puas, diikuti pelayanan publik seperti pembuatan KTP dan layanan digital JAKI yang mencatat kepuasan 83,37 persen.

Layanan kesehatan gratis serta program Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga mencatat apresiasi tinggi, masing-masing tingkat kepausan 83,27 persen dan 80,86 persen.

Tingginya kepuasan ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil memperkuat layanan dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Selain itu, pendekatan kepemimpinan yang merakyat dan sering turun langsung ke lapangan menjadi aspek yang paling diapresiasi warga dalam setahun terakhir.

Secara geografis, dukungan kuat berasal dari Jakarta Timur sebanyak 69,1 persen merasa puas dan Kepulauan Seribu sebesar 80 persen.

Sementara dari sisi demografi, tingkat kepuasan paling besar berasal dari kelompok perempuan, generasi muda (Gen Z dan Milenial), serta pekerja ASN dan pegawai swasta berpenghasilan menengah.

Selain mencatat kinerja pemerintahan, survei Indopol juga menyoroti penguatan kinerja BUMD DKI Jakarta selama setahun terakhir. Mayoritas masyarakat yakni 52,40 persen sudah familiar dengan istilah BUMD, dengan PAM Jaya, Bank DKI, dan Transjakarta menjadi nama yang paling melekat di ingatan publik.

Dalam kategori top of mind, PAM Jaya berada di posisi teratas yakni 19,64 persen disusul Bank DKI 16,33 persen, dan Transjakarta sebanyak 14,93 persen. Sementara itu, popularitas dengan kartu bantu menempatkan Bank DKI sebagai BUMD paling dikenal 90,28 persen diikuti PAM Jaya 85,87 persen, Transjakarta 83,97 persen, dan MRT Jakarta 83,77 persen.

Survei ini dilakukan di DKI Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang yang tersebar di 6 kota madya. Survei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dan dilakukan quality control secara berlapis, agar tidak ada kesalahan yang berarti dalam pengambilan sampel. Wawancara tatap muka dilakukan pada rentang waktu 15 sampai 21 November 2025.