Hadiri Forum Internasional, BNN Perkuat Kerja Sama Intelijen
- BNN mengikuti forum internasional di Bangkok, Thailand, untuk memperkuat kerja sama antarnegara dalam melawan perdagangan narkoba.
- Peredaran gelap narkotika ke Indonesia berasal dari tiga kawasan: Golden Peacock (Amerika Selatan), Golden Crescent (Afganistan, Iran, Pakistan), dan Golden Triangle (Thailand, Myanmar, Laos).
Jakarta, IDN Times - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengikuti forum internasional membahas tentang kerja sama antarnegara dalam melawan perdagangan narkoba.
Acara yang digelar oleh Pemerintah Prancis melalui Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Kerja Sama Keamanan Internasional (DCIS), Douanes and Droits Indirects (Bea dan Cukai), Duta Besar Prancis itu digelar di Bangkok, Thailand.
1. Perkuat kerja sama intelijen
Direktur Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN, R. M. Aria T. M. Wibisono, mengatakan, forum tersebut merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama dalam pertukaran informasi intelijen dengan negara-negara lain.
"BNN juga berupaya memperkuat kerja sama dalam pertukaran informasi intelijen dan peningkatan kapasitas personel penegak hukum. Diharapkan dalam kegiatan seminar ini, dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam pemberantasan perdagangan narkotika di kawasan Asia Tenggara dan dunia," kata dia, dikutip dari siaran pers, Selasa (4/12/2024).
2. Ada tiga kawasan pemasok narkotika ke Indonesia
Dalam pertemanan dengan perwakilan negara lain, Aria menjelaskan perkembangan serta modus operandi peredaran gelap narkotika.
Ia menyebut, peredaran gelap narkotika yang masuk ke Indonesia berasal dari tiga kawasan yakni Golden Peacock (Amerika Selatan), Golden Crescent (Afganistan, Iran, Pakistan), dan Golden Triangle (Thailand, Myanmar, Laos).
"Delapan puluh persen barang terlarang itu masuk melalui jalur laut menggunakan kapal," kata dia.
3. Red notice salah satu upaya koordinasi dengan negara tetangga
Oleh sebab itu, kata Aria, BNN berkomitmen memerangi peredaran narkotika melalui penguatan hubungan kerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMD), dan hubungan bilateral antar pemerintah.
"Dalam berbagai studi kasus seperti penangkapan, Indonesia telah berkoordinasi dengan berbagai negara terkait permasalahan hukum, salah satunya mengeluarkan red notice melalui interpol, serta bekerja sama dengan stakeholders di Kawasan Asia Tenggara," ucap dia.
