Langkah Pemerintah "Perangi" Sampah Plastik  

Jakarta "sumbang" 2.000 ton sampah kantong plastik per tahun

Katowice, IDN Times - Seperti negara lainnya, Indonesia juga menghadapi masalah sampah plastik. Berdasarkan data, komposisi sampah plastik di Indonesia meningkat 5 persen dalam satu dekade. 

Namun, peningkatan pesat terjadi dalam 5 tahun terakhir. Pemerintah melalui kampanyenya berkomitmen mengurangi sampah plastik. Bagaimana kondisi sampah Tanah Air dan rencana penanggulangannya? 

1. Jakarta "sumbang" 2.000 ton sampah kantong plastik setiap tahun

Langkah Pemerintah Perangi Sampah Plastik  ilustrasi kantong plastik sekali pakai (Pixabay)

Dalam keterangan yang diterima IDN Times, timbunan sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik sebesar 57 persen, diikuti oleh sampah plastik 16 persen, kertas, dan sampah karton 10 persen, serta  lainnya 17 persen.

Ibu Kota Jakarta sendiri tercatat menghasilkan 2.000 ton sampah kantong plastik setiap tahun. Adapun empat jenis sampah plastik paling umum yang ditemukan di ekosistem pesisir dan laut adalah tas belanja plastik sekali pakai, sedotan plastik, kemasan sachet, dan styrofoam.

2. Masalah sampah berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat

Langkah Pemerintah Perangi Sampah Plastik  Dok. IDN Times/KLHK

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan kegiatan talkshow yang  merupakan salah satu rangkaian  acara tahunan pertemuan negara pihak/COP 24 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Kota Katowice, Polandia.

Talkshow yang bertema “Indonesian Concrete Action On Reducing Plastic Waste” itu digelar 12 Desember 2018 di Paviliun Indonesia. Salah satu narasumber yang hadir adalah Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian LHK. Dia menyampaikan langkah-langkah konkret pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plasitk.

Selain itu, Direktur Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari menyampaikan bahwa isu dan persoalan sampah berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Pembicara lain, Bambang Suwerda sebagai penggagas Bank Sampah menyampaikan mengenai gerakan masyarakat dalam mengurangi sampah melalui praktek bank sampah di tingkat komunitas.

Talkshow ini dihadiri oleh para mitra organisasi internasional, negara anggota UNFCCC, komunitas bisnis, NPO /LSM internasional, pelaku perubahan iklim dan lembaga pemerintah. Acara ini dimoderatori oleh Tiza Mafira (Ocean Hero 2018). Tujuannya, untuk mempromosikan kontribusi Indonesia dalam mengurangi sampah plastik, terutama memerangi sampah plastik di laut dari kegiatan berbasis lahan serta memitigasi perubahan iklim.

Diskusi itu juga menjadi tindak lanjut dari kampanye nasional Pemerintah Indonesia dalam memerangi sampah plastik dengan tagline “Kendalikan Sampah Plastik” yang mendukung  Program Kamapaye Lingkungan dari UN Environment yang mengangkat masalah ini sebagai tema untuk Hari Lingkungan Dunia 2018 "Beat Plastic Pollution”.  

Baca Juga: 10 Potret Miris Hewan dengan Sampah Plastik, Yuk Selamatkan Mereka! 

Langkah Pemerintah Perangi Sampah Plastik  Komunitas peduli sampah plastik (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

3. Pemerintah targetkan kurangi 30 persen sampah

Langkah Pemerintah Perangi Sampah Plastik  ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Pemerintah berkomitmen untuk pengurangan sampah plastik hingga 30 persen dan dan penanganan sampah dengan benar sebesar 70 persen dari total timbulan sampah. Dua target itu diharapkan sudah tercapai tahun 2025.

Target tersebut dinyatakan secara resmi pada Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Ini Bikin Kamu Makin Yakin untuk Kurangi Sampah Plastik

4. Langkah konkret Indonesia kurangi sampah plastik

Langkah Pemerintah Perangi Sampah Plastik  ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Untuk mengurangi sampah plastik, Indonesia telah mengambil beberapa langkah antara lain, pertama,  menyusun Rancangan Peraturan Menteri (MOEF) KLHK tentang Roadmap (peta jalan) Pengurangan Sampah oleh Produsen. Aturan ini bertujuan untuk menerapkan tanggung jawab produsen dalam mengurangi limbah yang berasal dari produk dan atau kemasan mereka dalam roadmap yang terukur, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diverifikasi.

Ada tiga produsen atau pelaku usaha yang menjadi target utama aturan ini, yaitu pemilik merek, pengecer, dan sektor jasa makanan dan minuman seperti hotel, restoran dan kafe.

Kedua, penyusunan Rancangan Peraturan Menteri tentang Pengurangan Sampah Kantong Plastik juga telah disiapkan yang bertujuan untuk mengubah perilaku penggunaan kantong plastik yang digunakan oleh publik sebagai aturan lebih lanjut dari peta jalan untuk mengurangi limbah oleh ritel.

Nah, Kota Banjarmasin menjadi pelopor dalam pelarangan kantong plastik di ritel modern. Sejak dimulai 1 Juni 2016, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan itu berhasil mengurangi sampah kantong plastik yang dihasilkan oleh 52 juta lembar per bulan dan dalam proses yang diikuti oleh beberapa kota.

Terakhir, menginisiasi  dan mendukung pembangunan Bank Sampah. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 5.000 bank sampah yang melibatkan masyarakat untuk mengurangi sampah dari sumbernya.

Di Indonesia Bank sampah mengambil peran penting dalam pengurangan sampah plastik dan juga sebagai titik pengumpulan utama untuk menerapkan tanggung jawab produsen dalam mengurangi sampah hasil produksinya untuk mencapai Circular Economy serta memberikan perkembangan terkini tentang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia.

Baca Juga: Gerindra Kecewa Berita 212 Kalah dengan Sampah Plastik di Pulau Seribu

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya