Ini Dampak Fisik dan Psikis Kekerasan Seksual Pada Anak

Menurut Maria, korban kekerasan seksual akan mengalami banyak tekanan baik dari luar maupun dalam dirinya. Karena mengalami kehamilan tidak diinginkan, terjadi perubahan hormon pada tubuh.

"Dia harus menanggung risiko kehilangan nyawa saat melahirkan, dan setelah melahirkan harus merawat bayi yang tidak diinginkan. Belum lagi jika secara sosial dan ekonomi dia mendapat tekanan dari luar dirinya, keluarga dan masyarakat yang tidak mendukung dan cenderung menyalahkan korban tetapi menutup mata atas kesalahan pelaku," kata Maria.

Baca Juga: Pengakuan Eks Buzzer Ahok, Dibayar Rp4 Juta untuk 'Ternak' Akun

Maria mengatakan, banyak anak yang menjadi ibu di usia anak kemudian berhenti sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan, baik formal maupun non formal.

"Singkat kata, anak perempuan korban kekerasan seksual akan mengalami perubahan kehidupan yang ekstrem dan sering berada dalam kondisi tidak aman atau menyenangkan," ungkap mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tersebut.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eni Gustina menyatakan korban perkosaan pada anak harus dilindungi.

"Ini adalah kasus kekerasan seksual yang banyak dialami anak, terkait harga diri. Dampak jangka pendek, bisa terjadi perlukaan, pendarahan, hingga kematian. Bisa juga terjadi kehamilan yang tidak diinginkan," kata Eni.

Karena hamil di luar keinginan, tutur Eni, calon bayi bisa terlahir prematur lantaran tak dirawat dengan baik sejak dalam kandungan. Dampak tersebut akan terus dirasakan hingga di masa depan.

"Secara psikis, anak bisa mengalami trauma berat, tidak ingin menikah, sampai bunuh diri," ujarnya.