Ini Dampak Perubahan Iklim Ekstrem Dunia di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kondisi iklim global berdampak pada atmosfer dan laut mengalami pemanasan, yang menyebabkan volume gunung es berkurang drastis, hingga mengakibatkan kenaikan air laut. Bahkan, perubahan iklim itu berdampak ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam pidato soal perubahan iklim ekstrem yang terjadi belakangan ini, saat pembukaan acara Festival Iklim di Gedung Mandala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).
Siti Nurbaya juga menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan, di hutan Amazon, Brasil beberapa waktu lalu.
Dalam pidatonya, Siti juga menyebutkan peran Indonesia dalam komitmen meningkatkan ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, dan sumber penghidupan, serta ketahanan ekosistem.
1. Kondisi iklim di Indonesia saat ini
Di Indonesia, kata Nurbaya, proyeksi kenaikan temperatur rata-rata di wilayah Indonesia sebesar 0,5-3,92˚C pada 2100, dari kondisi base line pada 1981-2010. Temperatur udara minimum akan mengalami peningkatan 0,04-0,07˚C.
Selain itu, kata dia, terjadi variasi pergeseran bulan basah dan kering. Intensitas curah hujan yang lebih tinggi dan durasi hujan yang lebih pendek, akan terjadi di Sumatera bagian utara dan Kalimantan, dan curah hujan rendah serta durasi hujan lebih panjang akan terjadi di bagian selatan Jawa dan Bali.
"Diperkirakan 2100 terjadi peningkatan curah hujan tahunan, kecuali Indonesia bagian selatan," kata Nurbaya.