Ini Kriteria Menteri yang Cocok untuk Periode Kedua Jokowi

27 Jul 2019, 10:30 WIB

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih Joko "Jokowi" Widodo mengakui sudah meminta nama-nama calon menteri kabinet kepada partai koalisi yang mengusungnya dalam Pemilu 2019. Banyak pihak menebak-nebak nama-nama pengisi kabinet pemerintahan Jokowi ke depan.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Siti Zuhro menyarankan sebaiknya publik hanya menyumbangkan kriteria menteri yang layak membantu Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja II, tidak lebih dari itu.

"Dari pada memperediksi nama menteri, mending kita sebagai publik, intelektual maupun media memberikan kriteria atau satu prasyarat agar kabinet jilid kedua jauh lebih efektif," kata Siti Zuhro dikutip dari kantor berita Antara, Sabtu (27/7).

Terlepas dari berbagai spekulasi, yang terpenting adalah kriteria yang menentukan kualitas menteri-menteri itu. Lalu, seperti apa kriteria menteri yang dibutuhkan di kabinet periode kedua Jokowi menurut pengamat?

1. Menteri harus punya loyalitas yang tinggi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Jakarta, Ujang Komaruddin menilai calon menteri yang mengisi di kabinet Jokowi-Ma'ruf harus memenuhi beberapa syarat penting, salah satunya loyalitas yang tinggi kepada dirinya.

"Jokowi harus mencari figur-figur yang ahli, memiliki kemampuan, berintegritas, cerdas dan memiliki loyalitas tinggi terhadap presiden," kata Ujang kepada IDN Times, Sabtu (27/7).

Sikap loyal kepada presiden itu dinilai Ujang penting, karena jika itu tidak ada, mereka akan bekerja untuk kepentingan partainya masing-masing. Kalau itu terjadi, menurut dia, visi-misi dan program Presiden Jokowi tidak bisa berjalan dengan baik "Sehingga, jangan sampai Jokowi memilih figur yang bermasalah."

2. Figur yang telah 'berkeringat' dukung Jokowi penting untuk jadi menteri

Doc. IDN Times

"Faktor orang yang sudah 'berkeringat' dalam memenangkan Jokowi-Ma'ruf menjadi poin penting untuk menjadi menteri," ujarnya.

Ujang menilai orang yang "berkeringat" dalam memenangkan Jokowi-Ma'ruf harus mendapatkan kompensasi karena perjuangan dan loyalitas mereka tidak perlu diragukan di Pilpres 2019.

3. Jangan sampai ada "penumpang yang tiba-tiba naik di tengah jalan"

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Namun dia mengingatkan bahwa Jokowi harus tetap memperhatikan kriteria utama seorang menjadi menteri yaitu ahli, memiliki kemampuan, berintegritas, cerdas dan memiliki loyalitas tinggi.

"Istilahnya, jangan sampai ada 'penumpang' yang tiba-tiba naik di tengah jalan," katanya.

4. LIPI menyarankan publik ikut menyumbang kriteria menteri

IDN Times/Afriani Susanti

Siti Zuhro menilai publik sebaiknya memberikan saran kriteria menteri Jokowi. Saran ini nantinya dapat dikumpulkan dan diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi presiden dalam memilih calon-calon menteri.

"Contohnya pak presiden tolong pilih menteri yang tidak berniat untuk masuk penjara, atau mau menteri seperti Polisi Hoegeng," kata dia.

Menyebutkan kriteria calon menteri seperti itu, dipandangnya, lebih etis dibandingkan menunjuk langsung nama tertentu dengan posisi tertentu pula. "Ya menteri adalah hak prerogatif presiden, jadi mari kita hargai hak presiden untuk menentukan menterinya," ujar Siti.