Jokowi Bicara Kerja Sama ASEAN dengan 4 Negara Ini di KTT

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN secara virtual melalui konferensi video di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (12/11/2020). Melalui konferensi video tersebut, Jokowi secara bergiliran hadir dalam lima KTT, meliputi KTT Pleno ke-37 ASEAN, KTT ke-23 ASEAN dengan RRT, KTT ke-21 ASEAN dengan Korea Selatan, KTT ke-23 ASEAN dengan Jepang, serta KTT ke-17 ASEAN dengan India.
Melalui serangkaian pidato yang disampaikan Jokowi dalam KTT kerja sama ASEAN dengan negara-negara lainnya, kira-kira apa saja topik yang dibahas?
1. Jokowi bicara kerja sama ekonomi digital hingga vaksin saat pidato di KTT ke-23 ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
Menyongsong tiga dekade kemitraan antara ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 2021 mendatang, Jokowi mendorong peningkatan kerja sama kedua pihak agar segera keluar dari dampak pandemik dan memulihkan ekonomi negara.
"Saya ingin sampaikan tiga hal yang dapat kita lakukan agar segera bisa keluar dari pandemi dan memulihkan ekonomi. Pertama, transformasi kerja sama ekonomi berbasis digital," kata Jokowi saat mengawali pidatonya.
Jokowi menilai bahwa transformasi ekonomi dari cara-cara konvensional menuju ekonomi berbasis digital merupakan hal krusial yang saat ini harus dilakukan. Pandemik yang melanda 215 negara di dunia itu disebutkan, memberikan dampak besar, tapi juga membuat dunia bisa melompat lebih maju lagi, terutama dalam hal pengembangan ekonomi berbasis digital.
"Tahun 2020 adalah tahun kerja sama ekonomi digital ASEAN-RRT. Sebagai pemimpin global ekonomi digital dan rumah bagi sepertiga unicorn dunia, antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent, RRT adalah mitra strategis bagi ASEAN," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Bersamaan dengan itu, Jokowi meminta ASEAN dan RRT segera mereaktivasi kerja sama ekonomi melalui harmonisasi kebijakan, dan memastikan rantai pasok global dengan menghapus hambatan perdagangan.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung tentang pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di Kawasan. Presiden menegaskan bahwa kesehatan merupakan aspek penting untuk menggerakkan perekonomian.
"Saya mengapresiasi komitmen RRT untuk berpartisipasi dalam COVAX dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Kita harus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vaksin COVID-19 di Kawasan," bebernya.
Jokowi juga menyinggung soal stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Menurut dia, kondisi belakangan ini diwarnai dengan ketidakpastian, termasuk menajamnya rivalitas dan ketegangan di Laut China Selatan. Dia khawatir, apabila hal itu terus berlanjut, maka pemulihan menyeluruh di kawasan pandemik COVID-19 akan semakin sulit.
"Kita semua, tanpa terkecuali, memiliki tanggung jawab menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," ujarnya.
Dia berharap agar kemitraan antara ASEAN dan RRT ke depannya dapat mencapai lebih banyak kemajuan bersama melalui kerja sama yang terjalin kedua belah pihak.