Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo memamerkan pencapaian pemerintahan yang dipimpinnya melalui siaran di lima stasiun televisi nasional, Minggu (13/1).
Dalam pemaparannya selama sekitar 30 menit, Jokowi menjelaskan digunakan untuk apa saja Anggaran Pendapatan Belanja Negara (ABPN) selama pemerintahannya, salah satunya untuk pembangunan infrastruktur.
Jokowi mengatakan bahwa tak ada satupun negara maju yang tak punya infrastruktur yang baik. Menurutnya Indonesia adalah negara yang besar sehingga infrastruktur merupakan syarat dan fondasi bagi emajuan bangsa.
"Infrastruktur itu bisa berupa jalan desa, jembatan desa, bisa pelabuhan kecil, besar, airport, pembangkit listrik juga telekomunikasi. Infrastruktur inilah yang akan membawa kita bisa menang dalam berkompertisi dengan negara lain," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 ini juga mengungkapkan bahwa selama empat tahun menjabat ia telah mengucurkan lebih dari Rp187 Trilliun yang dialokasikan khusus dana desa. Ia mengatakan dana tersebut digunakan untuk membangun 158 ribu Km jalan, 6.900 pasar desa, 1 juta 20 ribu Meter jembatan desa, 39 ribu unit irigasi, dan 3 ribu embung yang dibangun.
Salah satu permasalahan yang dihadapi millennial menurut Jokowi adalah banyak yang belum mampu beli rumah sendiri karena harganya mahal. Untuk mengatasinya, mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan kalau pemerintahan yang dipimpinnya telah membangun lebih dari 3 juta rumah untuk keluarga muda dengan uang muka dan bunga berbeda.
"Fasilitas uang muka dan bunga berbeda karena itu disubsidi APBN sehingga memudahkan keluarga muda mendapatkan rumah," ujarnya.
Jokowi mengaku bahwa salah satu permasalahan yang sering menghambat pembangunan infrastruktur adalah pembebasan lahan dan tanah sehingga hal tersebut membuatnya lebih sering turun langsung ke lapangan. Hal tersebut dilakukan agar dirinya mengetahui permasalahan yang dihadapi. Bahkan tak jarang ia langsung membuat keputusan di lapangan.
"Sering saya memutuskan di lapangan secara cepat. Ini adalah keputusan politik yang kadang-kadang harus nabrak, harus tegas," ujarnya