Jokowi Prediksi Banyak Turis China ke Bunaken, Tak Perlu Isoman

20 Jan 2023, 15:28 WIB

Presiden Jokowi meninjau Kawasan Wisata Bunaken (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berkunjung ke kawasan wisata Bunaken, Sulawesi Utara, pada Jumat (20/1/2023). Jokowi mengatakan, kawasan wisata Bunaken ini terbuka untuk semua orang, termasuk turis asing.

Jokowi memprediksi, banyak turis dari China yang akan berkunjung ke kawasan wisata Bunaken.

"Kita membuka untuk turis semua negara, tanpa kecuali termasuk dari China, dari Tiongkok. Silakan. Saya melihat di awal bulan Februari ini akan berbondong-bondong, ramai turis dari Tiongkok akan masuk ke Manado, masuk ke Sulawesi Utara," ujar Jokowi dalam keterangannya yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

1. Ada home stay yang tersedia untuk turis

Presiden Jokowi meninjau Kawasan Wisata Bunaken (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi menerangkan, perbaikan fasilitas di kawasan wisata Bunaken juga sudah dilakukan. Menurutnya, ada 50 home stay yang di kawasan wisata Bunaken yang bisa menjadi tempat menginap para wisatawan.

"Ya ini kita telah perbaiki, paling tidak mukanya sudah kelihatan, home stay untuk turis juga sudah disiapkan," kata dia.

2. Wisatawan asing tak perlu karantina ketika datang ke Bunaken

Presiden Jokowi meninjau Kawasan Wisata Bunaken (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan wisatawan asing yang datang ke kawasan wisata Bunaken tak perlu melakukan isolasi mandiri. Sebab, Indonesia kini sudah tidak menetapkan PPKM.

"Nggak ada, nggak ada (isolasi)," ucap dia.

3. Jokowi imbau patuhi protokol kesehatan

Presiden Jokowi meninjau Kawasan Wisata Bunaken (dok. Sekretariat Presiden)

Meski demikian, Jokowi mengimbau kepada semua wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Yang jelas, kata dia, tak ada larangan bagi siapapun berkunjung ke kawasan wisata Bunaken.

"Wisatawan, sekali lagi kita terbuka bagi turis dari manapun. Tapi yang kita lihat yang banyak ini dari China, dari Tiongkok. Yang paling penting protokol kesehatan, tetapi di Tiongkok saya lihat yang mau keluar juga sudah dicek semuanya oleh negara mereka. Jadi kita nggak perlu khawatir," ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, kekebalan komunikasi masyarakat Indonesia saat ini sudah 98,5 persen.