Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kampanye di Masa Pandemik, Ahli Kesehatan: Zona Hijau Bukan Jaminan

Ilustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Jakarta, IDN Times - Ahli Kesehatan Hasbullah Thabrany memaparkan sejumlah risiko yang harus dihadapi masyarakat dan pasangan calon saat pelaksanaan kampanye tatap muka di masa pandemik COVID-19.

Meskipun kampanye dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, ia menilai tidak ada jaminan protokol tersebut akan diterapkan dengan baik di lapangan.

“Problemnya para pendukung atau orang yang dimobilisir bisa jadi tidak bisa terus menerus menjaga disiplin (protokol kesehatan),” kata Hasbullah saat dihubungi IDN Times, Minggu (5/7/2020).

1. Daerah yang dinyatakan sebagai zona hijau juga belum tentu aman dari penularan COVID-19

Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/M Faiz Syafar)

Selain itu, lanjut dia, daerah yang telah dinyatakan sebagai zona hijau juga tidak bisa dipastikan aman dari penularan COVID-19 saat diselenggarakannya kampanye tatap muka. Sebab, sejumlah orang tanpa gejala (OTG) masih kerap ditemukan dan berpotensi menjadi penularan baru di daerah tersebut.

“Yang perlu dipahami, untuk mematuhi protokol kesehatan tentu saja tidak mudah karena masyarakat sampai sekarang banyak yang tidak disiplin, bahkan di tes saja menolak. Itu juga gak bisa dilupakan akan terjadi hal-hal seperti itu,” ujarnya.

2. Ahli tidak melarang adanya kampanye tatap muka di masa new normal

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Namun Ketua Perkumpulan Ahli Ekonomi Kesehatan Indonesia itu menjelaskan, secara teori ia tidak melarang kegiatan semacam itu dilakukan, terlebih pemerintah sedang melakukan transisi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju new normal atau tatanan hidup baru.

“Karena memang PSBB sudah dilonggarkan boleh saja bertemu (kampanye tatap muka), toh sama aja kaya kantor, pasar, mal sudah dibuka jadi boleh,” ujarnya.

3. Tidak harus tatap muka, kampanye juga bisa dilakukan lewat media daring

Ilustrasi media sosial (/IDN Times/Sukma Shakti)

Dengan masih tingginya jumlah kasus per hari, Hasbullah lebih menyarankan untuk mengurangi kegiatan berisiko tersebut. Di era digital ini, lanjut dia, kampanye bisa dimaksimalkan dengan sejumlah konten kreatif di media daring.

“Menurut saya sekarang zamannya gak pake tatap muka juga bisa, lewat radio, sosial media. Tergantung para kadernya, tim suksesnya bagaimana mereka mempunyai posisi di masyarakat,” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
Fitang Budhi Adhitia
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us