Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih membeberkan sejumlah temuan yang menjadi bukti kecurangan KPU RI meloloskan partai politik peserta Pemilu 2024 ke Komisi II DPR RI.

Rapat dengar pendapat itu semula diselenggarakan secara terbuka. Namun setelah rapat berjalan sekitar 30 menit, Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta persetujuan untuk menggelar rapat tertutup.

“Sebentar pak, saya kira saya mohon maaf teman-teman, karena ini menyebutkan terkait dengan beberapa pihak yang tentu perlu dikonfirmasi, saya kira rapat ini kita alihkan tadinya terbuka ke tertutup saja,” kata Doli dalam rapat tersebut, Rabu (11/1/2023).

1. Kawal Pemilu Bersih sempat minta rapat tetap terbuka

Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Pusat. (IDNTimes/Melani Putri)

Perwakilan dari Kawal Pemilu Bersih, Hadar Nafis Gumay yang saat itu hadir meminta Komisi II agar tetap melanjutkan rapat secara terbuka. Menurutnya informasi yang akan disampaikan perlu diketahui publik.

“Tertutup? Ini kan informasi publik, kenapa tidak sebaiknya kita bersifat terbuka,” kata Hadar.

Namun Doli beralasan bahwa sejumlah informasi yang disampaikan menyeret lembaga negara dan perorangan secara jelas. Menurutnya, DPR RI perlu mengkonfirmasi lebih dulu kebenaran temuan Kawal Pemilu Bersih yang menyeret nama Ketua KPU RI Hasyim Asyari tersebut.

“Soalnya ini menyebut-nyebut nama institusi, nanti khawatir ini kan harus dikonfirmasi. Berita ini harus kita konfirmasi, nanti menyebar luas ke mana-mana, jadi saya minta persetujuan teman-teman pimpinan kita alihkan ke tertutup,” kata Doli.

2. Bukti kecurangan KPU dalam pesan chat

Editorial Team

Tonton lebih seru di