Kebakaran di Manggarai Diduga akibar HP Meledak

14 Agu 2024, 10:57 WIB

(Instagram @humasjakfire)

Jakarta, IDN Times - Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, mengungkapkan kebakaran permukiman padat di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024), diduga disebakan dari ledakan ponsel.

Syamsul menerangkan ponsel milik salah satu warga tersebut meledak saat mengisi daya atau charge pada pukul 02.33 WIB.

"Menurut keterangan Pak Sukiman RT2/RW6, awal api berasal dari casan hp di rumah ibu Sani yang meledak," ujar Huda saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2024).

1. Api berasal dari ledakan HP

Kebakaran terjadi di Manggarai pada Senin (12/8/2024) malam. (Instagram.com/merekamjakarta)

Huda menceritakan api yang berasal dari ledakan HP tersebut kemudian menyambar tempat tidur. Penghuni rumah sudah berusaha memadamkan api namun kobaran api semakin besar.

"Bu Sani dan warga berusaha memadamkan, namun tidak bisa hingga akhirnya lapor ke damkar," paparnya.

2. Ratusan rumah hangus terbakar

Kebakaran gudang AMDK di Kota Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Kebakaran tersebut membuat ratusan rumah tinggal di 21 RT yang ada di dua RW di Jalan Dr. Saharjo RW.06 & RW.012, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan hangus terbakar.

"Dengan total keseluruhan jumlah terdampak sebanyak 1.172 KK atau 3.332 jiwa yang melanda 21 RT yang ada di dua RW," katanya.

3. Damkar kerahkan ratusan personel

Kebakaran di ruko Pancoran (instagram.com/humasjakfire)

Huda mengatakan, untuk penanganan kebakaran yang terjadi sejak dini hari sekitar pukul 02.42 WIB dikerahkan sebanyak 35 unit mobil pemadam dengan 125 personel.

"Selain mobil pemadam dari wilayah kita, ada bantuan juga tiga unit mobil pemadam dari Jakarta Timur," ujarnya.

Huda menjelaskan, proses pemadaman terkendala sulitnya akses menuju lokasi. Selain jalan yang sempit, banyak mobil warga yang diparkir di badan jalan.

"Kami juga terkendala pemenuhan kebutuhan air untuk penyemprotan. Banyaknya bangunan non-permanen dan tiupan angin berpindah turut memicu api cepat membesar dan meluas," bebernya.