Kebakaran Pabrik Garmen di Bogor, Pemadam Butuh 8 Jam Jinakkan Api

Intinya sih...
- Pabrik garmen di Bogor Selatan terbakar, 90 persen bangunan hangus
- Proses pemadaman berlangsung delapan jam karena sumber air jauh dan bahan mudah terbakar
- Operasional terhenti, 360 pekerja terancam kehilangan mata pencaharian
Bogor, IDN Times - Kebakaran menghanguskan pabrik garmen yang terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Insiden yang menimpa pabrik penghasil komoditas ekspor itu, 90 persen bangunan seluas 2.000 meter di area seluas 11 ribu meter persegi.
Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan DPKP Kota Bogor, Mohamad Ade Nugraha, melaporkan bangunan yang mengalami kebakaran pada Minggu (13/4/2025) siang hingga malam itu, kini masih dalam tahap pendinginan.
"Iya, tahap pendinginan sampai siang ini masih dilakukan petugas Damkar, supaya tidak berpotensi terbakar lagi," kata dia kepada IDN Times, Senin (14/4/2025).
1. Pemadaman berlangsung selama delapan jam
Ade menyatakan, proses pemadaman berlangsung sekitar delapan jam, sejak 14.30 hingga 22.30 WIB. Menjadi lama, karena materi di dalam pabrik merupakan bahan pakaian yang mudah terbakar dan sumber air jauh dari lokasi.
"Semalam, sumber airnya jauh dan areanya luas," ujarnya.
2. Sebanyak 360 pekerja terancam dirumahkan
Akibat kebakaran yang melanda pabrik milik PT Agung Cipta Indah ini, operasional terhenti dan 360 pekerja terancam kehilangan mata pencaharian sementara. Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyatakan dukungannya agar perusahaan bisa segera pulih dan beroperasi kembali.
"Kami doakan semoga bisa segera beroperasi kembali. Saat ini, tenaga kerja yang terdampak berjumlah kurang lebih 300 warga sekitar," kata Dedi saat meninjau lokasi kebakaran, Minggu (13/4/2025).
3. Api dipicu dari ruang finishing
Sementara, Ade menyatakan sumber api diduga berasal dari korsleting di ruang finishing. Akibat korsleting tersebut, ledakan terjadi dan api mulai membesar. Keterangan saksi, yang merupakan satpam pabrik, Handriani, menyatakan tiba-tiba apinya juga sudah membesar dan tak bisa dijinakkan dengan APAR.
"Api cepat membesar, dari ruang finishing. Api menjalar, garmen hangus terbakar. Saat itu petugas keamanan patroli, tiba-tiba sudah besar apinya dan ada ledakan. Dia coba pakai APAR, tapi tidak bisa padam," ujar Ade.