Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Foto warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Intinya sih...

  • 30 kampus terdampak banjir bandang di Aceh, Sumatra Barat, dan Utara

  • Bantuan akan dilakukan dalam dua tahap: tanggap darurat hingga 31 Desember 2025, lalu pemulihan pada 2026

  • Fasilitasi bantuan khusus bagi mahasiswa yang terdampak bencana banjir untuk keberlanjutan studi adaptif dan manusiawi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mencatat ada 30 perguruan tinggi terdampak banjir bandang Aceh, Sumatra Barat dan Utara. Kerusakan tersebut meliputi rusaknya fasilitas kampus ringan hingga berat, akses menuju kampus tertutup, hingga gangguan listrik dan sinyal.

Selain itu, jumlah sivitas akademika yang terdampak langsung setidaknya berjumlah 6.437 orang. Namun, belum ada laporan jumlah korban jiwa atau hilang, karena terus berjalannya proses verifikasi di lapangan.

"Menghadapi situasi ini, Kemdiktisaintek mengambil langkah strategis. Bantuan penanganan melalui program pengabdian kepada masyarakat merupakan respons yang berfokus pada intervensi yang cepat, inovatif, dan berbasis sains dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan pemerintah setempat," tulis Kemendiktisaintek dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/12/2025).

1. Skema bantuan yang akan dilakukan Kemendiktisaintek

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam Peluncuran Program Akselerasi Pemenuhan dan Distribusi Dokter dan Dokter Spesialis melalui Sistem Kesehatan Akademik, pada Selasa (22/7/2025). (YouTube Kemdiktisaintek).

Nantinya bantuan akan terbagi menjadi dua tahap. Respons Tahap Tanggap Darurat akan berlangsung hingga 31 Desember 2025 dengan fokus pada penanganan langsung dan pemenuhan kebutuhan mendesak. Selain itu akan respons Kementerian akan berlanjut ke tahap pemulihan pada 2026 dengan program lanjutan dan rehabilitasi.

"Kementerian juga terus memobilisasi sumber daya perguruan tinggi yang ada, baik di wilayah sekitar maupun seluruh penjuru Indonesia untuk membantu serta memberi dukungan kepada pihak-pihak yang terdampak bencana. Sebanyak 13 perguruan tinggi yang berada di wilayah terdampak (Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Jambi) diarahkan menjadi posko pusat koordinasi akademik dan pelaksanaan program di lapangan," tulis Kemendiktisaintek.

2. Dorong perguruan tinggi di luar wilayah terdampak berikan dukungan

Petugas kepolisian bersama warga sedang melakukan proses evakuasi di bangunan yang runtuh akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (1/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)

Kemendiktisaintek juga mengungkapkan, perguruan tinggi pendukung dari luar wilayah terdampak dan memiliki kapasitas teknologi atau keahlian khusus didorong untuk salurkan dukungan. Hal ini termasuk penyediaan tenaga ahli.

Kemdiktisaintek, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), dan perguruan tinggi mengusahakan situasi kembali kondusif.

3. Fasilitasi bantuan khusus bagi mahasiswa yang terdampak

Foto udara kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Dengan pertimbangkan kondisi yang ada, Kemdiktisaintek juga siapkan bantuan dan dorong pimpinan untuk memberikan relaksasi pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi yang terdampak bencana banjir. Agar keberlanjutan studi berlangsung adaptif dan manusiawi.

Kemdiktisaintek melalui Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) juga bakal memfasilitasi bantuan khusus bagi mahasiswa yang terdampak langsung oleh bencana.

"Rencana skema yang akan dijalankan adalah bantuan biaya hidup pascabencana yang akan dikoordinasikan bersama LLDikti, PTN, dan PTS terkait," ujar Kemendiktisaintek.

Editorial Team