Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ebe60914-82de-47b3-8fad-7f46c68a7289.jpeg
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar. (dok. Kemenko PM)

Intinya sih...

  • Skor integritas tertinggi Kemenko PM dengan 82,61 dalam SPI KPK 2025.

  • SPI melibatkan 657 institusi dan 837.693 responden, memetakan lembaga yang perlu perbaikan integritas.

  • Tahun 2026 menjadi tahun konsolidasi untuk memperkuat tindak lanjut SPI secara sistematis dan terukur, menjadikan integritas sebagai fondasi pemberdayaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menjadi salah satu kementerian koordinator dengan indeks integritas tertinggi dengan meraih skor 82,61 dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK 2025.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyatakan, capaian ini sejalan dengan upaya Kemenko PM melakukan pemberdayaan berbasis tata kelola pemerintahan yang bersih.

“Pemberdayaan hanya mungkin berjalan jika integritas dijaga sejak awal. Setiap anggaran negara harus sampai kepada warga yang benar-benar membutuhkan, tanpa kebocoran dan tanpa kompromi,” tegasnya.

1. Tidak berhenti pada skor

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar. (dok. Kemenko PM)

SPI KPK 2025 melibatkan 657 institusi serta 837.693 responden dari unsur internal, eksternal, hingga para ahli. Hasil SPI KPK dibagi kedalam tiga kategori, yaitu rentan dengan skor 73 ke bawah, waspada dengan skor 73 sampai 78, dan terjaga dengan 78 ke atas.

Hasil SPI KPK juga menjadi alat ukur presisi untuk memetakan lembaga yang memerlukan perbaikan integritas hingga perbaikan prosedur pemerintahan yang masih rawan korupsi.

“Integritas tidak berhenti pada skor. Yang menentukan adalah tindak lanjutnya, bagaimana kita memperbaiki sistem, menutup celah penyimpangan, dan membangun budaya kerja yang benar-benar akuntabel,” ujarnya.

2. Tata kelola berbasis data

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar. (dok. Kemenko PM)

Menko PM juga menegaskan bahwa integritas adalah inti dari agenda pemberdayaan. Kemenko PM memperkuat tata kelola berbasis data melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan program berjalan tepat sasaran.

“Pemberdayaan itu transparan. Karena itu, kami mengedepankan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, dan berbasis data. Masyarakat harus bisa ikut mengawasi, mengoreksi, dan memastikan setiap program tepat sasaran,” lanjutnya.

3. Memperkuat tindak lanjut SPI

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar. (dok. Kemenko PM)

Kemenko PM menempatkan tahun 2026 sebagai tahun konsolidasi untuk memperkuat tindak lanjut SPI secara lebih sistematis dan terukur, agar perbaikan tata kelola benar-benar terasa hingga ke pelayanan dan dampaknya bagi masyarakat.

“Integritas adalah fondasi pemberdayaan. Tanpa integritas, sebesar apa pun programnya tidak akan pernah menghadirkan keadilan dan manfaat bagi rakyat,” pungkas Muhaimin. (WEB)

Editorial Team