Kemenkominfo Antisipasi Kejahatan Siber Selama Ramadan
Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengantisipasi kejahatan siber selama bulan Ramadan.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, mengatakan, antisipasi itu dilakukan dengan melakukan pemantauan ruang digital dari konten negatif atau yang dilarang.
"Untuk kejahatan siber, Kemenkominfo memantau konten. Kalau konten mengandung yang dilarang atau negatif, maka kami akan ambil langkah-langkah," kata Usman, dikutip dari ANTARA, Sabtu (18/3/2023).
1. Langkah yang akan diambil
Usman mengatakan, pihaknya akan meminta Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk menghapus konten apabila ditemukan konten yang melanggar.
"Namun jika ada peretasan atau ancaman keamanan, itu wewenang lembaga lain seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau polisi," kata dia.
2. PSE diminta untuk lindungi data pribadi masyarakat
Disamping itu, pihaknya juga selalu meminta kepada setiap PSE untuk melindungi data pribadi masyarakat.
PSE, kata dia, harus menggunakan data pribadi yang dikumpulkan sesuai peruntukannya.
"Misalnya, kalau untuk bikin rekening, ya, untuk itu saja, tidak boleh dibagi-dibagi, dijual. Jadi PSE ini bertanggung jawab melindungi data pribadi," ujar dia.
Lebih lanjut, ia juga meminta masyarakat untuk menjaga keamanan data pribadi, termasuk selama bulan Ramadan.
3. Sanksi pelanggaran
Apabila terdapat pelanggaran yang dilakukan PSE, kata dia, maka Kemenkominfo akan mengambil langkah berupa sanksi adminsitratif, mulai dari teguran hingga pemblokiran.
Adapun penegakan hukumnya dilakukan oleh aparat berwenang, baik polisi maupun jaksa.
Melalui langkah-langkah yang telah disiapkan itu, kata dia, Kemenkominfo pun berharap keamanan ruang digital selama Ramadan dapat tercipta.
