KLHK Imbau Masyarakat dan Stakeholders Kehutanan Aktif Cegah Karhutla

Jakarta, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat dicegah dengan keterlibatan aktif masyarakat dan stakeholders sektor kehutanan lainnya. Hal tersebut diungkapkan Plt Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8).
"Kita mengimbau janganlah lalai, jangan memicu api, seperti membuang puntung dan melakukan kegiatan-kegiatan yang memicu timbulnya api. Contoh, jika pergi ke gunung jangan buang rokok sembarangan atau lupa matikan api unggun. Di musim kemarau seperti ini jangan sampai lalai. Jika terjadi kebakaran, dalam satu hari bisa 150 hektare (ha) lahan terbakar," ujar Raffles.
1. Manggala Agni terus mengerahkan semua sumber daya manusia terbaik, ditunjang peralatan dan anggaran untuk memadamkan karhutla
KLHK melalui Manggala Agni terus mengerahkan semua sumber daya manusia terbaik, ditunjang peralatan dan anggaran untuk memadamkan karhutla. Tak hanya itu, Manggala Agni juga bekerja sama dengan para pihak, seperti Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI, Polri, BPBD, pemda setempat, pemegang izin, dan bahkan masyarakat agar memastikan kejadian karhutla tidak meluas.
Data hingga Mei 2019 total luas lahan terbakar ialah 42.740 ha. Luasan itu masih jauh jika dibandingkan dengan luasan terbakar pada 2018 yang mencapai 510.000 ha.
"Kalau tahun lalu 510.000 ha yang terbakar, di mineral 385.000 ha, di gambut 125.000 ha, karena kita fokus di Palembang, di Riau yang lahan gambutnya luas, akhirnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang tanah mineral terbakar. Nah, kalau yang tahun ini sampai dengan bulan Mei gambut yang terbakar 27.538 ha, yang mineral 15.202 ha, total 42.740 ha. Maka, kalau dibandingkan dengan yang tahun lalu ini masih kecil, tetapi bukan berarti kita senang dengan keadaan ini. Untuk itu, kita terus melakukan upaya-upaya penanggulangan karhutla," jelas Raffles.