Komisi III DPR Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong
- Komisi III DPR mempertanyakan penetapan Tom Lembong sebagai tersangka kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.
- Penetapan Tom Lembong jadi tersangka menimbulkan polemik di masyarakat dan dianggap terlalu dipaksakan karena ada kepentingan politik.
- Tom Lembong menyampaikan pesan khusus kepada publik melalui pengacaranya, mengatakan akan terus bersikap kooperatif, positif, dan kondusif untuk mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan.
Jakarta, IDN Times - Komisi III DPR RI mempertanyakan duduk perkara penetapan Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) sebagai tersangka kepada Jaksa Agung, ST Burhanuddin.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Rano Alfath meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin, menjelaskan secara detail mengenai kasus Tom Lembong dalam perkara penerbitan izin importasi gula kristal mentah saat menjabat Menteri Perdagangan (Mendag).
1. Penetapan Tom Lembong jadi tersangka timbulkan polemik
Rano mengatakan, penetapan Tom Lembong jadi tersangka menimbulkan polemik di masyarakat. Banyak kabar simpang siur muncul.
"Di masyarakat kan seolah-olah ini masih simpang siur isunya," ucap dia dalam rapat Komisi III DPR bersama Jaksa Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).
2. Dikaitkan dengan politik hingga bukti belum lengkap
DPR tak memungkiri, muncul anggapan publik bahwa penangkapan Tom Lembong terlalu dipaksakan karena ada kepentingan politik.
"Satu ada yang menyatakan bahwa penetapan tersangkanya ini bisa dikaitkan dengan politik atau dikaitkan dianggap sebetulnya buktinya belum lengkap, tapi dipaksakan," tegasnya.
3. Tom Lembong dari dalam bui: Saya yakin banyak jaksa profesional
Sebelumnya, Tom Lembong menyampaikan pesan khusus kepada publik melalui pengacaranya. Ia mengatakan akan terus bersikap kooperatif, positif, dan kondusif untuk mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan.
"Saya percaya masih banyak jaksa yang bekerja keras dan secara profesional bekerja demi tegaknya keadilan," ujarnya dalam secarik kertas yang ditulis tangan.
Pesan tertulis itu kemudian diserahkan Tom kepada pengacaranya. Tulisan tangan dengan tinta biru tersebut kemudian diunggah ke akun media sosialnya, Sabtu (9/11/2024).
Tom menuliskan pesan khusus tersebut dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Di akun tersebut juga disebut medsosnya untuk sementara waktu dikelola oleh tim khusus.
Di dalam tulisan tangan tersebut, Tom mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang masih membantunya hingga kini, termasuk pihak-pihak yang mendoakannya agar tetap sehat dan tabah melewati proses hukum.
"Terima kasih kepada semua yang terus menanamkan kepercayaannya kepada saya," kata Tom di dalam pesan tertulisnya.
