Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menegaskan fungsi pengawasan pemilu menjelang Pilkada Serentak 2020 tetap berjalan baik, meskipun ada satu anggotanya yang dinyatakan positif virus corona atau COVID-19.
Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, fungsi pengawasan yang dilakukan Bawaslu tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Fritz meminta doa kepada seluruh masyarakat untuk kesembuhan Komisioner Bawaslu Ratna Dewi yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 di Palu, Sulawesi Tengah.
“Pengawasan tetap akan berjalan. Beberapa minggu yang lalu kami sudah dilakukan rapid test dan kantor juga sudah didisinfektan,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin (8/6).
Fritz menjelaskan, Bawaslu bekerja secara kolektif kolegial dalam setiap menjalankan tugasnya. Karena itu, tidak ada alasan jika fungsi pengawasan menjadi lemah hanya karena satu komisioner harus menjalani perawatan karena virus corona.
“Jadi fungsi penanganan pelanggaran tetap dilakukan. Terlebih lagi, dalam pleno dan fungsi koordinasi, Ibu Dewi masih bisa membalas WA (WhatsApp),” ujar dia.
Perlu diketahui, Komisioner Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo dinyatakan positif terinfeksi virus corona saat berada di Palu, Sulawesi Tengah. Dia dinyatakan positif COVID-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Ibu Dewi sedang menjalani proses perawatan dan isolasi di Rumah Sakit Undata Palu,” kata Fritz.
Dewi mengetahui dirinya dinyatakan positif COVID-19 ketika dalam proses pengurusan data dokumen perjalanan mengurus surat kesehatan di Dinas Kesehatan setempat.
“Hal ini guna kelengkapan adminitrasi menyesuaikan protokol pencegahan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah. Namun dalam hasil swab test dirinya dinyatakan positif,” ujar Fritz.
Kabar adanya Anggota Bawaslu RI dinyatakan positif COVID-19 bersama tiga timnya, berawal dari pesan grup WhatsApp soal penambahan 20 orang positif virus corona pada Minggu (7/6) di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Dari 20 orang tersebut, 16 di antaranya berada di Kota Palu.