Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rekaman CCTV saat Dewa, korban penculikan dan pembunuhan, dijemput di depan sebuah minimarket di Makassar, Minggu petang (8/1/2023). (Dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sudah melaporkan situs yang jadi pemantik kasus penculikan dan pembunuhan anak di Makassar.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, laporan ini sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta kepolisian.

“Menurut pengakuan pelaku, mereka tergiur dengan penawaran dari situs online jual beli organ tubuh. Menindaklanjuti informasi ini, kami meminta Kominfo untuk melakukan pemeriksaan terhadap situs online tersebut, agar kasus dengan indikasi jual beli organ tidak berulang. Sangat meresahkan dan membahayakan apabila hal itu benar, karena konten negatif seperti ini dapat mempengaruhi anak-anak kita dalam konteks negatif pula,” kata Bintang dalam keterangannya, dilansir Kamis (12/1/2023).

1. Korban diiming-imingi uang Rp50 ribu oleh pelaku

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Korban merupakan anak laki-laki berusia 11 tahun yang diculik dan dibunuh oleh dua pelaku yang juga masih berusia anak yakni 17 dan 14 tahun. Kedua pelaku diduga tergiur dengan situs jual beli organ tubuh di internet hingga melakukan tindak pidana tersebut.

Bintang mengatakan, korban diculik dengan modus iming-iming uang Rp50.000 di halaman sebuah mini market di Kota Makassar, pada 8 Januari 2023.

Setelah itu, korban tidak pernah kembali lagi dan ditemukan sudah tewas di bawah jembatan Kolam Regulasi Nipa-nipa Moncongloe, Kabupaten Maros.

2. Pembunuhan sudah direncanakan jauh hari sebelumnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di