KPU Beberkan Faktor Penyebab Proses Verifikasi Caleg Lambat
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang memproses verifikasi terhadap calon legislatif yang didaftarkan oleh para partai politik. Proses verifikasi ini akan berlangsung paling lambat besok 22 Juli 2018 sebelum akhirnya diserahkan kepada partai politik.
Proses verifikasi ini dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta. Usai verifikasi ini selesai KPU akan menyampaikan kepada partai politik untuk dilakukan penyempurnaan dokumen yang belum lengkap.
Ketua Komisi Pemilihan Umun (KPU), Arief Budiman mengatakan bahwa proses verifikasi ini berlangsung agak lambat.
Apa saja faktor yang menyebabkan proses verifikasi berlangsung lambat? Baca penjelasannya berikut ini.
1. Penyusunan dokumen yang tidak berurutan
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, salah satu faktor yang membuat proses verifikasi menjadi agak lambat adalah karena dokumen yang diberikan oleh partai politik tidak berurutan per dapil. Sehingga petugas pun harus menyusunnya lebih rapi lagi.
"Kita baru mendapatkan catatan teknis, kenapa proses verifikasi lambat. Itu disebabkan oleh per dapil menyusunan dokumennya tidak berurutan. Sehingga tim perlu memeriksa kembali dokumennya," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (20/7).
2. KPU masih memverifikasi caleg mantan koruptor
Sebagian besar Partai Politik mengklaim bahwa caleg yang mereka daftarkan tidak terlibat dalam tindak korupsi, kejahatan seksual hingga terorisme. KPU pun hingga hari ini terus melakukan verifikasi guna mengidentifikasi caleg yang terlibat dalam tindak kejahatan tersebut.
"Sebagian parpol sebagaimana dikutip dari berbagai media mengklaim bahwa caleg mereka tidak terlibat dalam tindak korupsi. Di Kabupaten/Kota kan kita belum tahu, masih dilakukan untuk proses itu," ucapnya.
3. KPU berharap besok bisa sampaikan hasil verifikasi kepada Parpol
Arief Budiman berharap besok KPU sudah bisa menyampaikan hasil dari verifikasi yang telah dilakukan kepada partai politik.
"Besok diharapkan bisa disampaikan ke masing-masing partai," katanya.
