Jakarta, IDN Times - Nama cucu Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Jan Ethes menjadi bahan perbincangan dalam program Mata Najwa dengan tema Tancap Gas Jelang Pentas.
Najwa bertanya tanggapan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Jokowi-Ma’ruf Amin, tentang kampanye menggunakan atau membawa anak. Apa tanggapan kedua kubu?
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini mengatakan tidak ada yang tidak senang dengan Jan Ethes. Namun, dia menggarisbawahi bahwa melibatkan anak dalam kampanye tidak baik.
"Siapa yang tidak senang dengan Jan Ethes? Kita juga senang. Tapi ini bentuk penjagaan kita bersama, untuk tidak melibatkan anak," kata Faldo di Mata Najwa, Rabu malam (6/2).
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga lainnya, Miftah Sobri juga mengaku suka melihat tingkah laku Jan Ethes di Instagram, “Siapa yang tidak suka? Saya suka kok buka Instagram, lihat Jan Ethes."
Dewan Pengarah Direktorat Advokat dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Nasir Djamil menjelaskan adanya larangan membawa anak dalam berkampanye.
"Kalau dalam kampanye memang dilarang membawa anak-anak. Kampanye itu kan menyampaikan visi dan misi," kata Nasir.
Menanggapi pernyataan Jamil, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf lainnya, Irma Chaniago, menyebut apa yang disampaikan Nasir bertentangan dengan apa yang dilakukan partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Di PKS banyak acara yang ibu-ibu dateng bawa anak dan gunakan kaos #2019GantiPresiden dan kaos PKS. Karena kaos itu alat peraga kampanye. Jadi yang melanggar ya dari PKS,” kata dia.
Selain Irma, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf yang hadir di Mata Najwa, Budiman Sudjatmiko dan Dhini Shanti Purwono mengaku suka dengan pernyataan Miftah, yang jujur kalau ia menyukai Jan Ethes.
“Kami setuju sama Miftah soal Jan Ethes,” kata Budiman dan Dhini yang direspons Miftah dengan salam dua jari khas Prabowo-Sandi.
Miftah dan Faldo lalu menimpali, “Pokoknya kita sepakat satu hal, Jan Ethes!” ujar keduanya, kompak.