Kubu Pramono Anung-Rano Karno Optimistis Elektabilitas Terus Naik

Jakarta, IDN Times - Survei terbaru Charta Politika pada 19-25 September 2024 menyebut elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno, melonjak menjadi 36,5 persen. Tren ini diyakini akan terus meingkat.
“Kenaikan ini bukan sekadar angka-angka belaka, tapi lebih dari itu ada muatan luar biasa, tren sangat baik dan positif. Peluang tren ini terus meningkat masih terbuka,” ujar Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Cak Lontong, Jakarta, Kamis (3/10/2024).
1. Cak Lontong sebut elektabilitas naik karena hasil kerja lapangan

Cak Lontong menilai, tren kenaikan ini merupakan bukti konkret hasil kerja di lapangan. Apalagi tema yang diusung Pramono-Rano adalah kampanye riang gembira dan merangkul semua.
“Di Pilkada kali ini, konsep kampanye kami adalah riang gembira dan merangkul semua. Tidak ada yang menyerang individu. Pokoknya hepi saja. Kalau keputusan yang diambilnya dalam suasana gembira insya Allah hasilnya bagus,” ujar komedian itu.
2. Pasetyo Edi sebut elektabilitas naik karena kampanye nyambung

Sementara, mantan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengatakan peningkatan elektabilitas Pramono-Rano karena program yang dibawa dalam kampanye terbukti berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, ada tiga masalah utama yang dihadapi masyarakat Jakarta.
“Alhamdulillah trennya naik terus. Saya kasih masukan ke mas Pram. Pada dasarnya masalah Jakarta itu ada tiga. Macet, banjir, dan pendidikan. Alhamdulillah nyambung. Doel bekas gubernur dan Pramono mantan Sekjen PDIP dan Sekretaris Kabinet dua periode,” kata politikus PDIP itu.
3. Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 48,3 persen, Pramono-Rano 26,5 persen

Diketahui, lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Survei ini dilakukan pada 19-24 September 2024 dengan 1.200 responden dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Ridwan Kamil-Suswono memperoleh elektabilitas 48,3 persen, Pramono-Rano 36,5 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,6 persen.