Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas soal polusi udara di Jabodetabek di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) terkait penanganan polusi udara di kawasan Jabodetabek. Ratas digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/8/2023).

"Pagi ini, kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk," ujar Jokowi saat membuka ratas.

Ratas itu dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu, ada Menteri LHK Siti Nurbaya, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

1. Jokowi beberkan penyebab polusi udara di Jabodetabek

Ilustrasi Polusi Udara. (IDN Times/Anata)

Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan penyebab polusi udara di Jobedatabek. Salah satunya karena kemarau panjang.

"Tanggal 12 Agustus 2023 kemarin, kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat. Memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama 3 bulan terakhir, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," kata Jokowi.

2. Jokowi minta adanya intervensi

Editorial Team

Tonton lebih seru di