Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Tepat sepekan tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang, namun penumpang belum semuanya berhasil dievakuasi dan diidentifikasi.

Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Perhubungan, dan pihak-pihak terkait menggelar pertemuan dengan keluarga korban, untuk menjelaskan proses evakuasi korban dan pencarian badan pesawat Lion Air JT 610 di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11). 

Dalam pertemuan itu, banyak keluarga korban yang mengapresiasi kinerja Basarnas yang cepat tanggap. Kendati, ada juga yang menyayangkan sikap maskapai Lion Air yang dinilai abai, karena tak kunjung menghubungi keluarga korban untuk mengetahui informasi terkini.

1. Ari meluapkan emosi, meminta pihak Lion Air berdiri di depan ratusan keluarga

IDN Times/Irfan Fathurochman

Seperti pada sesi tanya jawab, salah satu keluarga korban bernama Ari Priawanda meluapkan emosinya, dengan meminta staf Lion Air berdiri di depan ratusan keluarga korban. Sebab, ia mengeluhkan pihak maskapai Lion Air tak kunjung merilis hasil identifikasi keponakannya, Kyara Aurine yang berusia 15 bulan.

“Coba tolong berdiri pak salah satu, saya mau nanya, apakah benar data manifes dua bayi, satu anak-anak?” tanya Ari diikuti tiga orang dari maskapai Lion Air berdiri dan membenarkan data manifes tersebut.

“Data manifes itu cuma ada dua bayi, apakah susah untuk identifikasi?” lanjut Ari, yang membuat ruangan itu mendadak hening.

2. Ari harus menunggu kepastian selama delapan hari

Editorial Team

Tonton lebih seru di