Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lindungi Warisan Budaya, Kemenko PMK Bentuk Tim Koordinasi Nasionali Nasional
Prof. Warsito hadiri rapat Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko. (Dok. Humas PMK)

Intinya sih...

  • Kemenko PMK menegaskan pembentukan Timkornas dimaksudkan untuk memastikan seluruh upaya pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan warisan budaya dan alam dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.

  • Pentingnya mendorong hilirisasi program pelestarian agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

  • Sebagai langkah konkret, seluruh kementerian dan lembaga diminta menyerahkan program serta kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian warisan budaya dan alam kepada Sekretariat Timkornas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) membentuk Tim Koordinasi Nasional (Timkornas) Warisan Budaya dan Alam Indonesia, untuk memperkuat upaya pelestarian identitas bangsa di tengah gempuran teknologi digital dan kecerdasan artifisial (AI).

Pembentukan Timkornas diatur melalui Keputusan Menko PMK Nomor 28 Tahun 2025, yang melibatkan 30 kementerian dan lembaga pemerintah.

Dalam rapat perdana Timkornas yang digelar di Jakarta, Selasa (29/10/2025), Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Warsito, menegaskan pentingnya pelestarian warisan budaya dan alam, sebagai fondasi karakter bangsa. Ia menyoroti tantangan baru era digital, di mana budaya lokal berpotensi tergerus kemajuan teknologi.

"Kita harus mampu mengendalikan ruang digital agar budaya kita tetap hidup dan langgeng. Kecerdasan artifisial harus menjadi alat pelestarian, bukan penyebab hilangnya jati diri bangsa," ujar Warsito.

1. Kerja sama kolaboratif, bukan sektoral

Deputi Warsito tengah berikan keterangan pers (IDN Times/Ervan)

Rapat perdana dihadiri sekitar 140 perwakilan dari 30 kementerian dan lembaga, baik secara luring maupun daring. Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan keputusan Menko PMK, membangun kesamaan pandang lintas sektor, serta mengidentifikasi dukungan dan sinergi antar-kementerian dalam pelestarian warisan budaya dan alam.

Dalam arahannya, Warsito menjelaskan, pembentukan Timkornas dimaksudkan untuk memastikan seluruh upaya perlindungan, pelestarian, serta pemanfaatan warisan budaya dan alam dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.

"Warisan budaya dan alam adalah harta tak ternilai sekaligus identitas bangsa. Upaya menjaga, melestarikan, dan memanfaatkannya harus dilakukan secara kolaboratif, tidak sektoral," tegas Warsito.

2. Dorongan hilirisasi program dan dampak nyata

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito (Dok Humas Kemenko PMK)

Warsito juga menegaskan pentingnya mendorong hilirisasi program pelestarian, agar setiap upaya penyelamatan dan pengelolaan warisan tidak berhenti pada aspek administratif semata, melainkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dalam hal ini, Kemenko PMK bersama empat kementerian koordinator lainnya berperan sebagai pengarah utama yang memastikan pelaksanaan mandat antar-lembaga berjalan seirama dan saling melengkapi, bukan tumpang tindih.

3. Tindak lanjut dan komitmen bersama untuk pelestarian berkelanjutan

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito di Gedung Kemenko PMK. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebagai langkah konkret, seluruh kementerian dan lembaga diminta menyerahkan program serta kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian warisan budaya dan alam kepada Sekretariat Timkornas. Program-program tersebut akan dibahas dalam rapat pleno untuk menyusun sinergi lintas sektor, dengan memperhatikan tiga aspek utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Selain itu, Timkornas juga akan menggelar Rapat Koordinasi Teknis guna membahas kebijakan, serta tata kelola isu strategis warisan budaya dan alam 2025. Hasil pembahasan ini akan menjadi dasar penyusunan rencana kerja pada 2026.

Menutup arahannya, Warsito menegaskan kembali bahwa pelestarian warisan budaya dan alam merupakan bagian penting dari pembangunan manusia Indonesia yang berkarakter dan bermartabat.

"Warisan budaya dan alam bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi juga modal pembangunan masa depan. Mari jadikan Timkornas ini motor penggerak yang efektif, efisien, dan berdampak nyata bagi bangsa," pungkas Warsito.

Editorial Team