Mojokerto, IDN Times - Mojokerto masuk dalam kategori level 3 dalam perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut setelah Kota/Kabupaten Mojokerto masuk dalam aglomerasi Surabaya Raya.
Pusat perbelanjaan/mal dan pusat perdagangan diizinkan buka namun dengan sistem sejumlah pembatasan. Kegiatan di mal juga wajib menerapkan protokol kesehatan ketat sebagaimana diatur oleh Kementerian Perdagangan. Sementara destinasi wisata dipastikan masih tutup.
Chief Marketing Sunrise Mall, Adiyanto Vino mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan dibukanya kembali pusat pembelanjaan mal satu-satunya yang ada di Mojokerto.
"Ini masih persiapan besok kita kembali beroperasi," ungkapnya, Selasa (24/08/2021).
Sekadar diketahui, kembali dibukanya pusat perbelanjaan di Kota Mojokerto tidak lain karena saat ini Kota Mojokerto masuk dalam kategori PPKM Level 3, turun satu level dari sebelumnya level 4.
Menurut Vino, dibukanya mal yang telah tutup hampir satu bulan lebih sejak diberlakukannya PPKM ini memberikan angin segar terhadap penguasa dalam sektor non esensial.
Dalam aturanya, semua pengunjung dan pegawai mal diwajibkan untuk menggunakan aplikasi Pedulilindungi guna melakukan skrining. Hingga pembatasan untuk anak usia 12 tahun.
Vino mengaku, kalau pembukaan pusat perbelanjaan ini masih secara slektif. Masih ada beberapa tempat hiburan yang masih tutup. Di antaranya tempat bermain anak hingga bioskop. "Semua buka kecuali hiburan anak termasuk bioskop juga masih tutup," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto Amat Susilo mengatakan, meski masuk dalam PPKM Level 3 hingga sekarang destinasi wisata di Kabupaten Mojokerto masih tutup.
Hal tersebut sesuai dengan surat dari Inmendagri wisata baru akan dibuka setelah adanya penurunan level 2. Maka dia pun masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat terkait operasional tempat pariwisata.
"Kalau sesuai aturan dari Inmendagri wisata boleh kembali buka setelah Level 2, jadi sampai saat ini semua wisata yang ada di Mojokerto masih tutup," ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times pada Selasa (24/08/2021).
Amat Susilo mengungkapkan, penutupan destinasi wisata selama PPKM yang berlangsung hampir satu bulan lebih ini menyusutkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp2 Miliar lebih. Sementara Disparpora menargetkan PAD mencapai Rp6 miliar.
Dia menyebut, 11 destinasi wisata yang ada dalam naungan Pemkab Mojokerto masih ditutup untuk pengunjung. "Semua wisata tersebar di tiga kecamatan, Trawas, Pacet dan Trowulan," tegasnya.