Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Dua Sejoli di Mojokerto, Pulang Kerja Ditodong Pedang

Kedua korban saat dihadirkan ke Polres Mojokerto.IDN Times/Moch Fad
Kedua korban saat dihadirkan ke Polres Mojokerto.IDN Times/Moch Fad

Mojokerto, IDN Times - Dua sejoli di Mojokerto bernama Dwi Adi (21) dan Risma (20) menjadi korban aksi kejahatan. Keduanya ditodong pedang pada bagian perut dan leher saat menghabiskan waktu sepulang kerja, pada, Sabtu, (14/08/2021). Lantaran takut, mereka pun menyerahkan semua barang yang dibawa.

1. Keduanya sedang bersantai usai bekerja

Pelaku saat diamankan polisi. IDN Times/Moch Fad
Pelaku saat diamankan polisi. IDN Times/Moch Fad

Adi mengatakan bahwa saat itu ia hendak mengantar pulang sang pacar ke kosan yang ada di wilayah Ngoro. Di tengah perjalanan, dirinya sengaja beristirahat di salah satu jalan di wilayah Ngoro Industri Persada (NIP). Namun siapa sangka, saat asyik bersantai, keduanya mendadak di datangi dua orang tak dikenal dengan menodongkan pedang.

"Saya hanya bisa pasrah saat pelaku mengancam akan menusukan pedang ke perut saya. Saya hanya bisa menyerahkan apa yang pelaku minta, mulai dari HP, dompet dan terakhir kunci motor," ungkap Dwi saat konferensi pers di Mako Polres Mojokerto, Senin (23/08/2021).

2. Pasrah saat pedang dikalungkan di leher

Kedua korban saat dihadirkan ke Polres Mojokerto.IDN Times/Moch Fad
Kedua korban saat dihadirkan ke Polres Mojokerto.IDN Times/Moch Fad

Menurut Adi, para pelaku bukan hanya menodongkan pedang kepada dirinya. Risma juga mengalami hal yang sama. "Kalau saya itu ditodong pada bagian leher, pelaku mengatakan kamu mau mati atau serahkan HP dan dompet," ucap Risma pasangan Dwi.

Adi mengaku tak mengenal kedua pelaku yang belakangan diketahui bernama Samsul (27) dan Suyono (32) ini. Apalagi, keduanya beraksi menggunakan penutup kepala.

Tak hanya Adi, Risma pun mengaku ketakutan dan pasrah. "Saya gak kenal, saya hanya bisa pasrah saat leher saya ini ditodong pedang dan menyerahkan HP dan dompet saya," ujar Risma. "Saya asli Madiun saya di sini ngekos," bebernya.

Sementara itu, Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Aleksander mengatakan, kasus ini terungkap setelah petugas membentuk tim dan menemukan keberadaan kedua pelaku.

"Keduanya kita ringkus tidak sampai satu minggu. Kami juga turut amankan barang bukti motor yang akan dijual dan dua pedang yang sempat disembunyikan," terangnya.

3. Pelaku nekat karena untuk bayar hutang dan kebutuhan ekonomi

Salah satu pelaku saat diamankan polisi. IDN Times/Moch Fad
Salah satu pelaku saat diamankan polisi. IDN Times/Moch Fad

Kepada polisi, Samsul mengaku nekat melakukan aksi itu karena himpitan ekonomi. Ia berdalih kesulitan menghidupi anak dan keluarganya. Belum lagi dirinya memiliki utang yang harus segera dilunasi.

"Saya juga punya utang Rp7 juta, sedangkan sehari-hari saya hanya bekerja sebagai seorang sopir," tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Moch Fad
EditorMoch Fad
Follow Us

Latest in News

See More

Ketika Mabes Klarifikasi Isu yang Dinilai Adu Domba TNI dengan Polri

07 Sep 2025, 19:15 WIBNews