Mensos Risma: Demi Allah, Sumpah Alquran Blusukan Tidak Dibuat-buat
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini menjawab tudingan pencitraan melalui blusukan yang dilakukan sejak menjabat menjadi Menteri Sosial. Risma menegaskan apa yang dia lakukan sudah menjadi kebiasaannya sejak menjabat menjadi Wali Kota Surabaya.
"Jadi tidak ada niat, demi Allah saya berani disumpah dengan Alquran. Saya tidak pernah niat blusukan atau cari-cari, tapi itu saya temukan di jalan," ujar Risma menjawab tudingan adanya settingan blusukan saat rapat bersama Komisi VIII DPR-RI seperti diunggah di Youtube, Jumat (15/1/2020).
Risma menegaskan sudah kewajiban dia menolong orang yang kesusahan. "Saya nanya, kamu sudah makan apa belum? Itu kan kewajiban saya sebagai manusia dan itu betul makan itu sampai dua piring."
"Jadi demi Allah, saya tidak ada niatan apapun, karena mungkin sebentar lagi saya mati, besok mati, saya tidak tahu, tapi bawa niat saya adalah niat membantu," ujar Risma, melanjutkan.
1. Pemulung sulit dapat bantuan
Untuk itu, Risma ingin pemulung dan warga yang terlantar mendapatkan bantuan. Sebab selama ini mereka sulit mendapat bantuan karena tidak mempunyai rumah dan alamat yang jelas.
"Jadi kenapa hari ini tadi saya data mereka, dengan ditunjuk capil, begitu bapak," ujar dia, menjawab pertanyaan anggota Dewan.
2. Risma bantah settingan
Sebelumnya, Risma juga membantah dugaan blusukan di beberapa sudut di DKI Jakarta sengaja dibuat-buat. Dia, seketika tertawa saat mendengar tudingan settingan ketika blusukan menemui tunawisma di Jalan Jalan Sudirman-Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ya saya gimana bisa nyetting itu, saya itu gak kenal, saya mau ke Jakarta itu gak tahu mau ke mana, maksudnya saya gak hafal jalannya, ya gimana mau nyetting," ujarnya pada wartawan saat mengunjungi Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi, Jumat (8/1/2020).
3. Sudah jadi kebiasaan sejak jadi wali kota Surabaya
Risma mengungkapkan aksinya menemui penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta bukan hal yang dibuat-buat, sebab kegiatan bertemu dan berbincang dengan tunawisma sudah dia lakukan sejak menjabat jadi wali kota Surabaya.
"Bukan hanya sejak jadi Mensos, saya setiap hari berangkat ke kantor melalui jalan berbeda selalu memperhatikan orang-orang itu. Saya tidak tahu jalan di Jakarta, apa yang salah temui dan lihat, itu yang saya ajak bicara," ujar dia.
