Miris, Ibu di Kalteng Lahirkan Bayi Kembar Siam Dempet Tanpa Keluarga

05 Jan 2020, 18:24 WIB

(ANTARA FOTO/Koko Sulistyo)

Jakarta, IDN Times - Bayi kembar siam dempet dada dan perut lahir dari seorang ibu bernama Istiharoh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ibu 30 tahun itu melahirkan banyi kembar siam melalui operasi caesar, Sabtu (4/1) pukul 10.45 WIB.

"Pasien ini diantar oleh salah satu temannya, setelah dirujuk dari klinik. Pasien ini ketubannya sudah pecah tiga hari sebelumnya. Proses kelahiran dilakukan melalui operasi caesar," kata Kepala Seksi Pelayanan Rawat Inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Aimandinata di rumah sakit, seperti dilansir Antara, Minggu (5/1).

1. Istiharoh sempat pecah ketuban sebelum melahirkan

IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun (Google Street View)

Istiharoh yang dirujuk dari salah satu klinik ke ruang IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, karena hendak melahirkan setelah ketuban pecah. Berdasarkan hasil USG di klinik Pangkalan Bun, Istiharoh yang kehamilannya memasuki usia 32 minggu, hanya diketahui mengandung bayi kembar.

Namun setelah dilakukan operasi caesar di RSUD, baru diketahui kedua bayi yang dilahirkan dengan bobot 4,3 kilogram tersebut ternyata kembar siam, dengan kondisi tubuh kedua bayi dempet di bagian dada dan perut.

2. Jantung kedua bayi diduga menyatu

RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun (Google Street View)

Meski masing-masing bayi mempunyai organ tubuh lengkap, namun jantung keduanya diduga menyatu. Tim medis akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Saat ini ibu dan kedua bayi tersebut dalam kondisi stabil dan kedua bayi tersebut mendapat pengawasan intensif di ruang perinatologi level 2," ungkap Aimandinata.

Dia menjelaskan RSUD sedang menjalin komunikasi intensif dengan Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya, Jawa Timur. Karena rumah sakit tersebut sudah berpengalaman menangani kasus serupa.

Aimandinata juga mengatakan bayi kembar siam dempet tersebut baru pertama kali terjadi di Kotawaringin Barat.

3. Tidak ada keluarga yang mendampingi Istiharoh

RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun (Google Street View)

Aimandinata menyebutkan pihak rumah sakit juga kini mengalami kesulitan menelusuri jejak keluarga Istiharoh, lantaran hingga kini tidak ada keluarga yang mendampingi.

"Untuk rujukan nanti ke rumah sakit di Jawa, kita mempertimbangkan baik kondisi kesiapan pasien dalam hal ini orang tua dan bayinya. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah kondisi ekonomi dan pendampingnya nanti saat dirujuk," kata dia.

Sementara, rekan Istiharoh yang mengantarkan ke rumah sakit berinisial Y menuturkan, ia diminta bantuan Istiharoh untuk mengantarkan ke klinik saat hendak melahirkan.

"Saya membantu berdasarkan kemanusiaan. Saat itu ia meminta tolong saya, dan saya antar ke klinik, kemudian dirujuk ke sini. Maaf untuk yang lain saya tidak bisa memberikan keterangan," ujar Y.