Disinggung soal Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri apakah merestui jika Anies maju Pilgub Jabar, Ono memastikan hal itu merupakan ranah pusat. Hanya saja, DPD PDIP Jabar menginginkan agar Anies turut mendaftarkan sebagai pasangan calon gubernur.
"Ini kan proses yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan ini merupakan kewenangan DPP Partai. Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies diusung di Jawa Barat," ucap dia.
Sebelum dikabarkan akan maju Pilgub Jabar, Anies Baswedan juga sempat akan dimajukan ke Pilgub Jakarta, tetapi pada akhirnya tidak jadi. Ono menilai, ada beberapa yang sengaja tidak menginginkan Anies maju di Pilkada.
"Setelah beliau tidak jadi diusung di DKI dan kami tidak tahu cara persis proses yang dilakukan oleh DPP dan ibu ketua umum, tapi kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies di usung di Jabar," katanya.
Ono sendiri tidak bisa menyampaikan secara spesifik soal cara-cara penjegalan oleh pihak yang tidak menginginkan Anies maju di pilkada. Hanya saja hal ini sudah terjadi jelang pendaftaran Pilgub Jakarta.
"Tidak secara spesifik saya sampaikan tapi kan sudah kita bisa lihat, pahami Pak Anies di jegal di DKI ya dan ini juga terjadi di Jawa Barat. Teman-teman bisa menafsirkan sendiri dan bentuknya seperti apa," katanya.
Saat disinggung mengenai siapa sosok yang mencoba menjegal Anies di Pilkada 2024, Ono tidak menjawab secara gamblang. Dia memastikan hal ini ulah dari Mulyono.
"(Anies dijegal siapa?) Mulyono dan geng," ucap dia.