Munarman Ditangkap Densus 88 Trending Topic, Fadli Zon Ikut Komentar

28 Apr 2021, 10:02 WIB

Munarman ditangkap Densus 88 di rumahnya kemarin (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times – Media sosial Twitter pada Rabu (28/4/2021) pagi diramaikan oleh isu penangkapan mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Di mana sejumlah tanda pagar (tagar) terkait dirinya menjadi trending di media sosial tersebut, termasuk tagar Petamburan dan Fadli Zon.

Ini dikarenakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu ikut berkomentar terkait penangkapan Munarman.

Dalam postingan pada Selasa, Fadli mengatakan penangkapan Munarman merupakan hal yang mengada-ngada.

“Saya mengenal baik Munarman dan saya tidak percaya dengan tuduhan teroris ini. Sungguh mengada-ngada dan kurang kerjaan,” tulisnya.

1. Cuitan Fadli Zon ramai direspons netizen

Tweet @fadlizon

Postingan Fadli pun ditanggapi beragam oleh warga internet atau netizen. Di mana ada yang mendukung dan ada juga yang mengkritiknya.

“Mari kita minta tolong hanya Pada Allah SWT. Semoga jalan kebenaran akan tampak pada waktunya,” tulis akun @egiwepe membalas cuitan @fadlizon.

“Serahkan pada sidang pengadilan dan biarkan hakim yang memutuskan,” tulis akun @samin_sastro.

2. Pro kontra penangkapan Munarman

Mantan Sekjen FPI Munarman (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Selain komentar mendukung, ada juga netizen yang merasa penangkapan Munarman adalah hal yang benar untuk dilakukan.

“Mantap densus 88 Jempolan tangkap juga kaki tangan nya,” tulis @AndyIgneel.

“Ngada-ngada gimana? Polisi nangkap orang ga seperti tukang nyinyir yang asal mangap, pastinya semua dengan bukti-bukti yang kuat ... Gimana dengan temuan bahan peledak di markas eks FPI petamburan, apa itu bahan cuci toilet?” tulis akun @MrsRachelIn.

3. Munarman ditangkap Densus 88 terkait terorisme

Mantan Sekjen FPI, Munarman, di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020) (IDN Times/Sandy)

Munarman ditangkap pada Selasa kemarin sekitar pukul 15.30 WIB di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten oleh Detasemen Khusus 88.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan Munarman ditangkap karena diduga terlibat dalam baiat jaringan terorisme di tiga kota.

“Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan,” kata Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa.

Dia menyebut Munarman Densus 88 tidak melakukan perlawanan yang berarti saat ditangkap.

“Tidak ada perlawanan, kooperatif,” kata Ahmad.

Pihak Densus 88 juga telah melakukan penggeledahan dan menemukan menemukan bahan peledak triaceton triperoxide (TATP) di markas FPI di Petamburan. Penggeledahan dilakukan pasca penangkapan Munarman.

“Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP, ini merupakan aseton yang digunakan untuk bahan peledak mirip dengan yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu yang lalu, ini akan didalami oleh Puslabfor tentang isi kandungan cairan,” kata Ahmad dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa.