Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, kerusuhan pada peringatan May Day yang terjadi di beberapa daerah disebabkan kelompok yang memiliki pemahaman Anarcho Syndicalism.
"Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan buruh seluruh di Indonesia relatif aman, tapi ada satu kelompok yang namanya Anarcho Syndicalism dengan simbol A. Ini bukan kelompok fenomena lokal, tapi fenomena internasional," kata Tito.
Tito menjelaskan, Anarcho Syndicalism merupakan doktrin yang diberikan kepada buruh untuk menentang sistem yang berlaku. Dalam doktrin ini menyebutkan, para pekerja tidak dapat diatur siapa pun.
"Pekerja itu lepas dari aturan-aturan, mereka menentukan sendiri, makanya disebut Anarcho Syndicalism," ujar Kapolri.
Tito menyebutkan, pemahaman Anarcho Syndicalism telah lama berkembang di berbagai negara, baik di Rusia, Eropa, Amerika Selatan, maupun Asia. Sedangkan di Indonesia, baru berkembang beberapa tahun terakhir.
"Kita lihat tahun-tahun lalu di Jogja, ada di Bandung. Sekarang juga ada Surabaya, ada di Jakarta, melakukan aksi kekerasan fandalism aksi coret-coret, ada yang merusak pagar jalan," ujar dia.
Karena itu, kata Tito, Polri akan melakukan tindakan secara tegas dan terukur atas kejadian tersebut. "Polri mengatasi hal itu kita pasti akan tegas, tapi kita minta pemetaan kelompoknya, kemudian kita lakukan pembinaan pada mereka," ucap ia.