Novel Baswedan: Kasus Bupati Probolinggo Terungkap Berkat Raja OTT KPK

30 Agu 2021, 15:46 WIB

Novel Baswedan di Komnas HAM (dok. Humas Komnas HAM)

Jakarta, IDN Times - Penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkap ada campur tangan pegawai yang dinyatakan gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) pada Operasi Tangkap Tangan di Probolinggo, Jawa Timur pada Senin (30/8/2021). Dalam OTT tersebut KPK berhasil menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan sembilan orang lainnya.

"Setelah sekitar 4 bulan KPK gak bisa OTT, akhirnya Raja OTT yang tidak diluluskan TWK untuk disingkirkan dari KPK yang turun tangan untuk bisa dilakukan OTT," ujar Novel Baswedan.

1. Harun Al Rasyid turun tangan di OTT Bupati Probolinggo

Penyidik KPK dan Wakil Ketua Wadah Pegawai, Harun Al Rasyid (kiri) ketika mendampingi Novel Baswedan kembali dari Singapura (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Raja OTT KPK yang dimaksud Novel adalah Harun Al Rasyid. Ia menjadi salah satu dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menjadi aparatur sipil negara.

"Sangat disayangkan langkah dan sikap pimpinan yang mau mencabut SK 652 dan membuat skandal penyingkiran 75 pegawai KPK sehingga membuat KPK terhambat untuk bekerja dengan baik," ujar Novel.

2. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari terjaring OTT KPK bersama suaminya

Bupati Probolinggo, Jawa Timur Puput Tantriana Sari. (ANTARA FOTO/HO-Diskominfo Kabupaten Probolinggo)

Sebelumnya, Bupati Puput Tantriana Sari ditangkap bersama sembilan orang lainnya di Probolinggo. Dari sembilan orang tersebut diduga salah satunya adalah suami Bupati Probolinggo yang juga anggota DPR dari fraksi Partai NasDem, Hasan Aminuddin.

Hingga saat ini KPK belum merinci mengenai perkara korupsi tersebut. Lembaga antikorupsi itu mempunyai waktu 24 jam untu menyampaikan pada publik tentang OTT tersebut.

3. Harta kekayaan Bupati Probolinggo mencapai Rp10 miliar

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Dok. probolinggokab.go.id

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari memiliki kekayaan Rp10.019.266.906. Mengutip Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang ia laporkan ke KPK, kekayaan bupati yang diusung PDI Perjuangan, NasDem, Golkar, PPP, Gerindra ini bertambah sekitar Rp2,7 miliar dari awal menjabat sebagai Bupati Probolinggo periode kedua pada 2018.

Hartanya tersebut terdiri dari 10 tanah dan bangunan hasil sendiri senilai Rp2,163 miiar yang tersebar di Probolinggo. Selain itu, ia juga memiliki sebuah mobil Nissan Juke 2011 senilai Rp100 juta.