Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eks penyidik senior KPK Novel Baswedan (IDN Times/Ashari Arief)

Jakarta, IDN Times - Novel Baswedan dan sejumlah pegawai yang tak menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi di depan Gedung C1 KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan. Aksi itu bertepatan dengan pengumuman bahwa dirinya dan 55 pegawai lain akan dipecat pada 30 Oktober 2021.

Menurut Novel, keputusan pimpinan KPK bakal menjadi catatan sejarah dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Setidaknya sejarah akan mencatat bahwa kami telah berupaya untuk berbuat yang baik kalaupun ternyata negara memilih atau pimpinan KPK kemudian dibiarkan untuk tidak dikoreksi atau diperbaiki perilakunya yang melanggar hukum, setidak-tidaknya itu masalahnya terjadi bukan karena kami, kami telah berupaya memberantas korupsi dengan sungguh-sungguh, ternyata justru malah kami yang diberantas," ujar Novel, Rabu (15/9/2021).

1. Novel sadar ada banyak musuh berat dalam memberantas korupsi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Novel mengaku sadar bahwa dalam memberantas korupsi akan ada musuh yang berat dan lawan yang banyak. Namun, hal itu tak menyurutkan niat Novel mengambil jalan melawan korupsi.

"Kami akan selalu sampaikan bahwa setiap langkah yang kami lakukan kami sadar dengan segala risikonya, dan kami akan berbuat dengan sebaik-baiknya," ujar Novel.

2. Novel yakin kesedihannya dirasakan seluruh rakyat Indonesia

Editorial Team

EditorAryodamar

Tonton lebih seru di