Pemerintah Akan Melarang Penggunaan Uang Tunai untuk Pembayaran Jalan Tol

Herry mengatakan bahwa tujuan dari kebijakan ini adalah meningkatkan penggunaan transaksi pembayaran elektronik di semua gerbang tol di seluruh Indonesia. Dengan cara ini maka impian mewujudkan cashless society atau masyarakat yang tidak menggunakan uang tunai di jalan tol akan terwujud.

Herry juga mengatakan bahwa saat ini penggunaan transaksi pembayaran elektronik di gerbang tol sedang lesu. Jumlahnya hanya masih mencapai 23 persen. Dia berharap seiring berjalannya waktu jumlah ini akan meningkat 30 persen sampai 40 persen hingga 100 persen di akhir tahun 2017.

Transaksi nontunai juga menurutnya akan efektif untuk memangkas waktu antrean kendaraan di gerbang tol dan juga lebih efisien.

Herry juga mengungkapkan bahwa sebelumnya kondisi jalan tol dari ujung ke ujung terpisahkan dengan banyak gerbang tol. Hal ini akan membuat pengendara menghabiskan waktu cukup lama dalam melakukan perjalanannya.

Karena itulah transaksi pembayaran tol secara manual atau tunai tidak lagi dimungkinkan ke depannya karena berpotensi membuat pengendara menghabiskan waktu di jalan. Proses dari gerbang tol satu ke gerbang tol lainnya bisa memakan waktu hingga 30 menit.

Salah satu barrier atau pemicunya adalah masalah antrean, melihat tarif, melakukan pembayaran, memberikan uang kembalian, dan keluar gerbang.  Dengan menghilangkan barrier tersebut dengan cara pembayaran cashless maka saving time-nya akan bisa berkurang sampai 50 persennya.