Jakarta, IDN Times - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum menerima surat permohonan untuk mengaudit proyek Jakarta International Stadium (JIS) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Belum ada permohonan kalau di (BPKP) pusat, apalagi kan sudah ada audit dari BPK. Coba tanyakan ke perwakilan (BPKP) DKI. Mungkin ke sana karena selevelnya kan wilayah kerja," ujar Juru Bicara BPKP Azwad Zamroodin saat dikonfirmasi, Kamis (27/7/2023).
Sementara Kepala Bagian Umum Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, Yudhi Adriansyah membenarkan pihaknya belum menerima permohonan untuk mengaudit JIS.
"Iya. Jadi belum ada permintaan," kata Yudhi melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta BPKP untuk mengaudit proyek pembangunan JIS. Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya menyerahkan ke inspektorat dan BPKP terkait permintaan DPRD untuk melakukan audit PT Jakarta Infrastruktur Propertindo alias Jakpro sebagai pengelola JIS.
"Nanti inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ya nanti kita lihat," ujarnya Rabu (26/7/2023).
Selain itu, Heru tidak mau berkomentar banyak tentang pansus JIS.
"Saya enggak ikutan, saya enggak mendengar," katanya.
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta mengajukan permohonan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk Jakarta International Stadium (JIS). Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengatakan, pihaknya secara resmi sudah bersurat kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi tentang hal ini.
"Ya sudah, Fraksi PDIP menyampaikan surat usulan kepada Ketua DPRD tentang pansus JIS," ujar Rio saat dikonfirmasi.
Sejumlah isu disoroti Fraksi PDIP soal JIS. Mulai dari fungsi stadion, sarana dan prasarana, isu homebase Persija, hingga persiapan Piala Dunia U-17 disebut menjadi ruang lingkup yang akan diperhatikan.
Dia mengatakan, pihak Jakpro sempat membahas permasalahan ini dan saat ini ada upaya negosiasi kepada Persija terkait isu tersebut.
"Kemudian yang paling trending itu soal fungsi stadion, dari sarana dan prasarana. Yang paling kentara kan soal rumput misalnya. Modifikasi jenis rumput dan medianya kemudian fasilitas pintu masuk dan sebagainya," ujar Rio.