Ilustrasi ASN (IDN Times/Ervan)
Temuan data fiktif PNS sebeneranya sudah terjadi sejak lama. Bahkan, sejak era Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi pada 2016 ada sekitar 100 ribu, dan disebutkan akan diperbaharui. Yuddy saat itu menyebutkan verifikasi data ribuan PNS yang masih misterius ditargetkan bisa selesai akhir Desember 2016.
"Awalnya, memang tercatat ada 100.000 lebih data PNS yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, namun setelah diverifikasi akhirnya berkurang banyak," ujar Yuddy seperti dikutip dari ANTARA, Jumat, 15 Juli 2016.
Yuddy menyebutkan data terbaru data PNS yang dinilai misterius berkurang banyak, bahkan kurang dari angka 10.000-an data PNS karena permasalahan kesalahan administratif.
Permasalahan yang ditemukan, kata dia, terkait dengan persoalan pelaporan terhadap status PNS yang sudah pensiun dan pencatatan administrasinya oleh satuan kerja belum disampaikan ke BKN atau pensiun dini maupun meninggal dunia.
Dengan adanya Program Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS), kata Yuddy, tentu sangat membantu dalam hal keakuratan data PNS. "Munculnya data PNS misterius karena administrasinya tidak ditertibkan," ujarnya.
Mengingat PUPNS sudah berakhir lama, kata Yuddy, adanya permasalahan soal data PNS tersebut, akhirnya dilakukan pemeriksaan secara manual.
Data PNS misterius tersebut, kata dia, harus dituntaskan, mengingat menyangkut dana yang ditransfer pemerintah. Apabila ditemukan adanya PNS fiktif, kata dia, yang bertanggung jawab merupakan kepala satuan kerja atau bagian keuangan, perbendaharaan yang mentransfer uang untuk gaji pegawai tersebut.
Sanksi yang akan dijatuhkan kepada oknum pejabat baik pusat maupun daerah, kata Yuddy, langsung diberhentikan. Terkait dengan PNS yang tidak produktif, kata dia, secara alamiah akan mengalami rasionalisasi.
Dia mengatakan selama 2016, pegawai yang akan memasuki masa pensiun sekitar 150.000 orang.