Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Awi Setiyono (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Karo Penmas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono  mengatakan, unit forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sudah bersedia mengautopsi dan melakukan visum jenazah Pendeta Yeremia Zanambani jika memang hal itu dianggap perlu.

Keluarga juga sudah memberikan izin agar korban diautopsi setelah direkomendasikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Penyidik sudah melaksanakan koordinasi dengan kedokteran forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, dari rumah sakit sendiri sudah menyanggupi, sewaktu-waktu dibutuhkan, siap untuk membantu pelaksanaan visum maupun autopsi almarhum," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

1. Proses autopsi terkendala akomodasi

Tim TGPF Intan Jaya saat melakukan investigasi lapangan (Dok.TGPF Intan Jaya)

Namun, Awi mengatakan, polisi belum bisa mendapat penerbangan umum yang bisa langsung membawa jenazah Pendeta Yeremia ke Maksassar.

Pengangkutan jenazah harus dilakukan dengan pesawat carter yang mendarat di Sugapa, Hitadipa, yang berjarak sekitar 12 kilometer dari distrik. Selain itu, perlu ada pilot yang berani melintas di wilayah tersebut.

“Maka untuk meminimalisasikan ancaman kelompok bersenjata, kami upayakan menggunakan helikopter yang bisa langsung ke Hitadipa. Namun di sana itu lembah dan pengalaman selama ini, penerbangan di sana ditembaki oleh kelompok bersenjata,” kata Awi.

2. Sudah ada 24 saksi yang diterima

Editorial Team

Tonton lebih seru di