PPNI: Perawat Pertaruhkan Nyawa Hadapi COVID-19, Tapi Tetap Ada Stigma

Jakarta, IDN Times - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengecam aksi penolakan pemakaman jenazah perawat Rumah Sakit Kariadi, oleh sejumlah oknum masyarakat di lokasi pemakaman.
Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah mengatakan tindakan tersebut tidak pantas dilakukan kepada seorang perawat, yang kini berjibaku mempertaruhkan nyawa dengan segala risiko melawan pandemi virus corona atau COVID-19.
1. Penolakan pemakaman jenazah perawat di Ungaran tidak beralasan

Harif mengatakan penolakan pemakaman jenazah perawat di Ungaran, Jawa Tengah, tidak beralasan dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
"Jenazah sudah dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan dan SOP yang berlaku secara internasional, bahwa aman bagi lingkungan dimakamkan di TPU, begitu juga dari norma agama," ujar dia saat dihubungi IDN Times, Senin (13/4).

2. Perawat berjuang mempertaruhkan nyawa demi melayani masyarakat di tengah pandemi virus corona

Dari sisi profesi, Harif merasa sedih dan kecewa, sebab semasa hidupnya, perawat justru mempertaruhkan nyawa demi melayani masyarakat, terlebih pada masa pandemi virus corona sekarang ini.
"Bahkan, dengan keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) tetap kami layani masyarakat dengan baik dan sungguh-sungguh, tapi masih ada oknum yang menstigma. Semoga diampuni dosa-dosa mereka yang menolak dan makam sejawat kami dipindahkan ke tempat yang tinggi di sisi-NYA," kata dia.
3. Ketegasan aparat penegak hukum dibutuhkan, agar kejadian seperti di Ungaran tidak terulang

PPNI menyambut baik ketegasan aparat penegak hukum, agar kejadian seperti di Ungaran tidak terulang kembali.
"Kami serahkan penegak hukum dan berharap ditindaklanjuti," kata Harif.
4. Sejumlah warga Sekawul Timur, Ungaran, Kabupaten Semarang menolak proses pemakaman jenazah perawat RSUP dr Kariadi

Sebelumnya sejumlah warga Sekawul Timur, Ungaran, Kabupaten Semarang menolak proses pemakaman jenazah perawat RSUP dr Kariadi. Penolakan itu muncul saat jenazah tiba di lokasi pemakaman dan hendak dimasukan ke liang lahat.
Humas Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kabupaten Semarang Alexander Gunawan, mengaku ada segelintir warga yang menolak jenazah perawat dari RSUP dr Kariadi dimakamkan di TPU Sekawul. Alex mengatakan, petugas makam sudah terlanjur menggali makam.
"Saat makamnya sudah digali, ternyata orang-orang yang datangnya entah dari mana, mendadak meminta agar tidak dimakamkan di situ. Awalnya, dari RT kampung Sekawul bilangnya sudah gak ada persoalan lagi," kata dia, Kamis (9/4).