Ada pengibaran Bendera GAM di Aceh, Panglima TNI Minta Tak Ada Provokasi

- Panglima TNI menegaskan pemerintah sedang memulihkan wilayah Aceh yang terdampak bencana alam.
- Panglima TNI berharap tidak ada kelompok tertentu yang melakukan provokasi terhadap penanganan bencana di Aceh.
- TNI bersama kepolisian membubarkan sekelompok masyarakat yang mengibarkan bendera bulan bintang di Aceh pada Kamis (25/12/2025).
Jakarta, IDN TImes - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto merespons adanya pengibaran bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sejumlah wilayah Aceh. Agus menegaskan, pemerintah sedang berusaha memulihkan wilayah yang terdampak bencana, termasuk Aceh.
"TNI dan semua kementerian, lembaga dan masyarakat sedang bekerja untuk membantu percepatan pemulihan akibat bencana alam," ujar Agus dalam konferensi pers penanganan bencana Sumatra di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI berharap, tidak ada kelompok tertentu yang melakukan provokasi terhadap penanganan bencana. Sehingga, menimbulkan gejolak.
"Saya harapkan tidak ada kelompok-kelompok yang memprovokasi yang mengganggu proses tersebut. Saya akan tindak tegas kalau ada kelompok-kelompok seperti itu," kata dia.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama kepolisian membubarkan sekelompok masyarakat yang mengibarkan bendera bulan bintang di Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, pada Kamis (25/12/2025).
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Kolonel Infanteri Teuku Mustafa Kamal, mengatakan kelompok tersebut mulai berkumpul sekitar pukul 10.10 WIB dengan membawa bendera bulan bintang yang dipasang pada kayu.
“Sekitar pukul 10.30 WIB, mereka mengibarkan bendera dan mengayun-ayunkannya sambil meneriakkan kata ‘merdeka’ saat pengguna jalan melintas,” kata Mustafa.
Komandan Resor Militer 011/Lilawangsa Kolonel Infanteri Ali Imran berkoordinasi dengan Polres Lhokseumawe dan mendatangi lokasi bersama personel Korem dan Kodim 0103/Aceh Utara. Setiba di lokasi sekitar pukul 11.10 WIB, aparat mengimbau massa untuk menghentikan aksi dan menyerahkan bendera, tetapi imbauan tersebut ditolak.
Menurut Mustafa Kamal, aparat kemudian melakukan pembubaran dan mengamankan bendera bulan bintang. Saat proses pemeriksaan, terjadi adu mulut antara petugas dan massa. Petugas menangkap seorang warga yang membawa senjata api.


















