Prabowo Salat Idul Fitri di Al-Azhar Lanjut ke Solo Temui Jokowi
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunaikan salat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/4/2023). Ia mengatakan, Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah sebaiknya dimaknai sebagai momentum untuk introspeksi diri dan menahan diri.
"Ya, ini kan ibadah, khotbahnya juga tadi mengatakan bahwa kita menjalankan puasa, detoksifikasi, kontrol diri, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, pasrah, tawakal, rendah harti hingga mawas diri. Saya kira banyak sekali (maknanya)," ungkap Prabowo seperti dikutip dari keterangan tertulis pada hari ini.
Usai menunaikan salat Ied, Prabowo yang mengenakan kemeja berwarna putih dan peci hitam diserbu oleh masyarakat yang ingin foto dan melakukan swafoto bersama. Bahkan, warga rela antre untuk bisa swafoto dengan pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu.
"Istri saya fans-nya Mas Bowo," ungkap seorang warga sambil mengabadikan Prabowo usai salat Idul Fitri.
Ada pula warga yang ingin melakukan swafoto sambil membawa serta cucunya. "Ini cucu saya, Mas," kata warga itu.
Prabowo pun meminta agar ia tak disapa dengan sebutan 'eyang'. Melainkan 'Pakde.' "Jangan panggil eyang, tapi pakde," tutur Prabowo.
Ada pula warga yang sengaja datang dari Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan untuk menunaikan salat di Masjid Al-Azhar. "Sengaja saya salat di sini karena mau ketemu Bapak," kata seorang ibu kepada Prabowo.
Prabowo pun bertanya dari mana warga mengetahui lokasi tempat dia salat Ied. "Karena kemarin ada pengumumannya, Pak," ujar warga yang lainnya.
Prabowo kemudian pamit dan diketahui menuju ke Solo. Apa agenda Prabowo selama di Solo?
1. Prabowo temui Jokowi untuk silaturahmi
Sementara, informasi Prabowo temui Jokowi pada hari ini dibenarkan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan tersebut dilakukan di kediaman pribadi Jokowi di Solo.
Ia mengaku, bakal menyusul ke Sumber setelah open house di rumah dinas Loji Gandrung selesai.
"Ini saya mau menyusul Pak Prabowo. Pertemuan di Sumber," kata Gibran di Loji Gandrung pada hari ini.
Ia menyebut, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo sekedar silaturahmi saja. Gibran menepis ada pembicaraan mengenai politik di dalamnya.
"Agendanya silaturahmi aja. Lebaran, tidak bahas kerjaan, saling memaafkan," tutur dia.
2. Prabowo juga bersilaturahmi ke Jokowi di Yogyakarta pada Lebaran 2022
Kedatangan Prabowo untuk menemui Jokowi di hari Idul Fitri bukan terjadi pada tahun ini saja. Pada Idul Fitri 2022 lalu, Prabowo menemui Jokowi di Istana Gedung Agung. Bedanya, tahun lalu, Prabowo turut mengajak putra semata wayangnya, Didit Hediprasetyo.
Sama seperti tahun ini, Prabowo mengaku kedatangannya ke Yogyakarta pada 2022 juga sekedar menjalin silaturahmi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. "Memang sudah tradisi kami, di hari pertama (Lebaran) kami silaturahmi kepada pemimpin kita, kepada presiden kita,” kata Prabowo pada 2022 lalu.
Prabowo dan anaknya Didit merasa terhormat diterima Jokowi beserta istri, Iriana Jokowi, dan Kaesang Pangarep. "Kami berbincang-bincang ringan," tutur dia.
Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Prabowo mengaku dijamu sejumlah menu makanan. "Selain itu, saya tadi makan bakso dan tempe bacem dan opor. Ada dua macem ya opornya tadi," kata dia.
3. Koalisi besar diprediksi bakal dipimpin oleh Prabowo
Sementara, menurut analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, pada Pemilu 2024 diprediksi bakal ada tiga capres yakni Ganjar, Anies Baswedan, dan Prabowo. Bahkan, diprediksi pemilu bakal terjadi dua putaran.
Ujang menyebut, seandainya koalisi besar terbentuk maka diprediksi bakal dipimpin oleh Prabowo Subianto.
"Kenapa Prabowo? Karena Airlangga sebagai Ketum Golkar kan tidak punya elektabilitas. Nah, dari tiga capres besar di hari ini yang muncul yakni Prabowo, Ganjar dan Anies, Ganjar sudah jelas dan sudah diprediksi sejak awal bakal diusung oleh PDIP. Itu terkonfirmasi. Lalu, Anies sudah diusung oleh Koalisi Perubahan. Maka, satu-satunya yang tersisa, seandainya koalisinya terbangun, kompromi Jokowi antara Prabowo ya hanya Prabowo," ujar Ujang ketika dihubungi IDN Times melalui telepon, Jumat (21/4/2023).
Meski begitu, ia tak menampik PDIP kemungkinan besar akan berkoalisi dengan partai politik pada Pilpres 2024. PDIP, kata Ujang, diprediksi bakal menarik salah satu partai Islam, agar kombinasi yang terbentuk nasionalis dan relijius.
Sementara, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, beberapa bulan lalu menyebut pernah diajak berkoalisi oleh PDIP melalui Sekjen, Hasto Kristiyanto.
"Tetapi, apakah PPP akan masuk ke PDIP atau tidak, hal tersebut ditentukan oleh Pak Jokowi. Karena PPP kuncinya kan ada di Jokowi. Bukan di Suharso, Romahurmuziy atau Mardiono," tutur dia.
Ia menambahkan, Koalisi Besar dibangun lantaran kemarahan Jokowi ke Megawati dan Ganjar, karena penolakan PDIP dan Ganjar yang tak mendukung perhelatan Piala Dunia U-20 2023.
"Jadi, Jokowi melakukan konsolidasi untuk bargaining ke Megawati dan menunjukkan kalau masih punya kekuatan," ujarnya.
