Pramono: Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Ekonomi Tumbuh 4 Persen
- Pengangguran turun karena Job Fair
- APBD dan APBDP DKI Jakarta tahun 2025 mencapai Rp91,86 triliun
- SILPA naik dari 18,08 Triliun menjadi 20,09 Triliun
- Pengangguran turun karena Job Fair
- APBD dan APBDP DKI Jakarta tahun 2025 mencapai Rp91,86 triliun
- SILPA naik dari 18,08 triliun menjadi 20,09 triliun
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memaparkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, serta perkembangan ekonomi Jakarta pada triwulan III di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jumat (21/11/2025)
Pramono menyampaikan, perekonomian Jakarta menunjukkan tren pemulihan yang kuat. Pada triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 4,96 persen, dengan tingkat inflasi yang tetap terkendali di angka 2,69 persen, lebih rendah dibanding inflasi nasional 2,86 persen.
“Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan menjadi 6,05 persen pada Agustus 2025, dan kinerja investasi meningkat signifikan menjadi Rp204,13 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan pelaku usaha terhadap Pemerintah Jakarta,” ujar Pramono.
1. Pengangguran turun karena Job Fair
Pramono mengungkapkan, penurunan tingkat pengangguran tidak lepas dari Job Fair yang sudah digelar 14 kali berturut-turut.
"Kemudian juga Job Fair khusus untuk disabilitas, yang alhamdulillah kemarin bisa merekrut sampai dengan 150 pekerja disabilitas, dan juga salah satunya yang cukup viral itu Zidan yang sekarang kerja di TransJakarta," ucapnya.
2. APBD dan APBDP DKI Jakarta tahun 2025 mencapai Rp91,86 triliun
Pramono juga menjelaskan, APBD dan APBD Perubahan (APBDP) DKI Jakarta tahun 2025 mencapai Rp91,86 triliun. Hingga 20 November 2025, realisasi pendapatan daerah menunjukkan tren positif.
"Pendapatan daerah naik dari Rp62,39 triliun pada bulan Oktober, menjadi Rp68,53 triliun pada bulan November. Ada kenaikan yang cukup tinggi. Dengan realisasi sebesar 81,15 persen dari target pendapatan 84,45 triliun sampai dengan akhir tahun," ucapnya.
3. SILPA naik dari 18,08 triliun menjadi 20,09 triliun
Sementara itu, belanja daerah turut meningkat dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun, atau 60,46 persen dari target Rp85,97 triliun. Pembiayaan daerah tercatat sebesar Rp3,64 triliun, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) naik dari Rp18,08 triliun menjadi Rp20,09 triliun.
"Untuk pembiayaan daerah tercatat Rp3,64 triliun dan SILPA naik dari 18,08 triliun menjadi 20,09 triliun pada 20 Oktober 2025,"ucapnya.
