Rano Karno Tertawa RIDO Nyoblos di Jabar, Suswono: Aturannya Begitu
- Suswono membela diri soal menyoblos di Bogor karena status warga, menegaskan tindakannya sesuai aturan.
- Suswono menilai aneh jika aturan ditertawakan, bertanya apakah Rano Karno paham aturan yang berlaku.
Jakarta, IDN Times - Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono merespons komentar cawagub nomor urut 3, Rano Karno soal dirinya menyoblos di Bogor, Jawa Barat (Jabar) bukan di DKI Jakarta.
Suswono mengatakan, dirinya menyoblos di Bogor karena berstatus sebagai warga Bogor. Dia memastikan apa yang dilakukannya sudah sesuai aturan.
“Ya, karena memang saya statusnya warga KTP Bogor, memang ya berhaknya untuk nyoblosnya di Bogor. Sama dengan Pak Ridwan Kamil kan, beliau KTP-nya juga Bandung ya wajar, tapi juga nyoblosnya di Bandung,” kata Suswono usai menyoblos di TPS 07 Kedung Waringin, Bogor, Rabu (27/11/2024).
1. Sebut aneh terhadap orang yang menertawakan aturan
Suswono menilai apabila menaati aturan malah ditertawakan, menurutnya aneh. Dia pun bertanya kembali apakah Rano Karno alias Si Doel mengetahui aturan yang berlaku.
“Justru berarti aneh kalau dia mentertawakan. Jangan-jangan nggak tahu aturan ya?” ucap Suswono.
2. Tak mau tegang melalui pilkada
Dia mengatakan, dirinya tak mau tegang melewati proses pilkada. Harapannya, pilkada serentak ini bisa berjalan dengan damai, tanpa ada fitnah.
“Kita bikin santai saja lah pemilu ini, pilkada ini. Enggak usah terlalu tegang. Kita kan sudah komitmen, pemilu yang damai, yang gak perlu dengan banyak fitnah-fitnahan supaya kita makin tumbuhlah rasa kenegarawanan,” tutur Suswono.
3. Rano Karno sebut RIDO kehilangan 2 suara
Sebelumnya, Rano Karno mengatakan, Ridwan Kamil-Suswono kehilangan dua suara karena keduanya menyoblos di luar Jakarta.
“Kasihan juga Bang Kamil nyoblosnya di Bandung, Soeswono nyoblos di Bogor, ilang dua suara itu. Sayang juga" ujar Rano Karno di Jakarta Selatan.
Namun, menurutnya, hal itu adalah realita yang harus dihadapi. Ia juga pernah mengalami hal serupa.
“Sama kayak waktu itu aku di Banten, aku KTP Jakarta, gak bisa nyoblos di Banten. Itu biasa lah," ujarnya.
