'Solo: A Star Wars Story': Mengungkap Sisi Han Solo Muda

Solo: A Star Wars Story mengisahkan kehidupan Han Solo di planet Correllia, salah satu planet terbusuk di galaksi. Dikisahkan, Solo muda hidup sebagai berandalan dan penipu di planet itu. Tidak jelas siapa ayah dan ibu Solo. 

Di Correllia, Solo muda jatuh hati kepada seorang perempuan bernama Qi’ra, sahabatnya sejak kecil. Solo pun bercita-cita menjadi pilot dan kabur dari Corellia bersama Qi’ra. Namun, saat mencoba melarikan diri dari jeratan penguasa Corellia, Solo dan Qi’ra terpisah. 

Lewat serangkaian tipu daya, Solo berhasil lolos sedangkan Qi’ra harus tertahan di Corellia. 

Solo kemudian melanjutkan mengejar cita-citanya menjadi pilot terbaik di galaksi. Melewati beragam rintangan dan kesulitan hidup di bawah rezim Empire, Solo muda akhirnya bertemu dengan co-pilot, teknisi, tukang pukul sekaligus sahabat setianya di masa depan Chewbacca (kembali diperankan Joonas Suotamo) dan penjudi ulung Lando Calrissian (Donald Glover). 

Nasib kemudian mempertemukan kembali Solo dan Qi’ra. Hanya saja, sosok Qi’ra yang diperbudak Empire tak lagi sama seperti Qi’ra yang dikenal Solo beberapa tahun sebelumnya. 

Salah satu keunggulan film ini ialah sosok Solo yang diperankan Alden. Tanpa harus meniru Harrisson Ford (sosok Solo tua dalam seri Star Wars), Alden bisa menampilkan karakter Solo yang konyol namun penuh tipu daya dengan sangat apik. Di film ini, penonton juga dikenalkan dengan sosok-sosok yang akhirnya membentuk karakter Solo di masa depan. 

Selain Solo, sosok Qi’ra juga mencuri perhatian. Cinta pertama Solo itu ditampilkan misterius dan cerdik. Tak dijelaskan bagaimana karakter Qi’ra berubah setelah ditinggalkan Solo di Correlia. Penonton hanya bisa bertanya-tanya apakah Qi’ra sebenarnya sosok berhati baik atau femme fatale. 

Kekuatan lainnya dalam film ini, sebagaimana pada seri Star Wars lainnya, ialah adegan kejar-kejaran pesawat luar angkasa yang penuh dengan ‘keajaiban’. Salah satu adegan yang paling menarik ialah ketika seekor gurita raksasa yang entah bagaimana bisa hidup di antariksa berniat melahap Millenium Falcon, pesawat milik Lando Calrissian yang ditumpangi Solo dan kawan-kawannya. 

Kelemahan utama film ini ialah plot cerita yang cukup datar dan mudah ditebak. Salah satu yang paling mengganggu ialah pertemuan antara Qi’ra dan Solo setelah bertahun-tahun berpisah yang tampak tidak spesial dan seolah seperti kebetulan yang dipaksakan agar jalan cerita bisa berlanjut.  

Kekurangan lainnya ialah scene-scene bernuansa terlalu gelap yang tidak pada tempatnya yang kerap menghiasi layar. 

7/10

Untuk penonton pemula saga Star Wars, film ini pastinya bisa menjadi tempat pertama untuk memulai. Meskipun keajaiban-keajaiban antargalaksi bakal sedikit membingungkan, sebenarnya tak perlu menonton film-film sebelumnya untuk memahami petualangan Han Solo di film ini. 

Bagi mereka maniak Star Wars, kisah Solo muda pastinya tidak boleh dilewatkan. Biar bagaimanapun Solo merupakan salah satu karakter terfavorit dalam saga Star Wars dan pahlawan tak terduga yang paling dicintai segalaksi. 

—Rappler.com