Jadi Bakal Capres 2024, Anies Baswedan Punya Harta Rp11,1 Miliar
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, termasuk salah satu pejabat publik yang rutin melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pelaporannya yang terakhir, Anies melaporkan memiliki harta mencapai Rp11,1 miliar dan utang Rp7,5 miliar.
Dikutip dari situs resmi LHKPN KPK, Rabu (6/9/2023), aset Anies paling besar adalah tanah dan bangunan. Ia dilaporkan memiliki tanah dan bangunan di tiga kota yaitu Jakarta, Ponorogo, dan Sleman.
Aset tanah paling mahal terletak di area Jakarta Selatan seluas 1.655 meter persegi yang nilainya mencapai Rp11,5 miliar. Aset tersebut diperoleh Anies dengan membeli sendiri.
Aset tanah lebih luas terdapat di Ponorogo, yaitu 4.284 meter persegi. Tanah dan bangunan itu juga dibeli sendiri.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga melaporkan memiliki tiga kendaraan bermotor. Kendaraan itu terdiri dari satu unit mobil dan dua motor.
Anies melaporkan memiliki Honda Odyssey Minimbus keluaran 2016 yang dibeli sendiri seharga Rp450 juta. Ia juga memiliki motor Vespa Sprint senilai Rp50 juta yang merupakan hibah tanpa akta.
Selain itu, Anies juga punya motor Kawasaki EX250 V keluaran 2018, yang dibeli sendiri seharga Rp50 juta.
1. Anies melaporkan memiliki utang Rp7,5 miliar
Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan menghadiri acara konsolidasi ormas gabungan dari KIB, Relawan Anies dan Relawan NasDem di Lapangan PRPP Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)Selain memiliki aset, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga punya utang senilai Rp7,55 miliar. Ia juga melaporkan memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp1,38 miliar, kas dan setara kas Rp1,39 miliar, harta lainnya Rp675 juta, serta surat berharga Rp61,0 juta.
LHKPN itu disampaikan Anies ke komisi antirasuah pada masa terakhir menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, yakni pada 16 Oktober 2022. Anies termasuk rutin melaporkan harta kekayaan.
Ia diketahui melaporkan harta kekayaan sejak masih menjabat Rektor Universitas Paramadina pada 2013. Ketika itu, Anies melaporkan memiliki harta mencapai Rp2,6 miliar. Artinya, dalam satu dekade penambahan harta Anies tidak terlalu signifikan.
Baca Juga: Anies: Tiap Kritik Rakyat Seharusnya Dijawab Data, Bukan Dilaporkan Polisi
2. Anies berjanji akan berusaha memberantas korupsi agar tercipta pemerintahan yang baik
Relawan Amanat Indonesia (Anies) deklarasi dukung Anies Baswedan capres 2024 (IDN Times/Istimewa)Sementara, ketika berbicara di hadapan mahasiswa FISIP Universitas Indonesia (UI) pada pekan lalu, Anies berjanji bakal memberantas korupsi seandainya terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024. Sebab, bila rasuah tidak diberantas, sulit menciptakan pemerintahan yang baik. Ia mengidentifikasi ada tiga jenis korupsi.
Editor’s picks
"Korupsi karena kebutuhan, korupsi karena keserakahan, dan korupsi karena sistem," ungkap Anies, ketika berbicara di UI pada 30 Agustus 2023.
Anies menjelaskan korupsi karena kebutuhan dipicu ketimpangan nominal gaji dengan biaya hidup. "Gaji yang diterima hanya cukup untuk 15 hari, 15 hari sisanya tidak cukup. Ini harus dicari solusi sampai kapan korupsi karena kebutuhan. Sistem renumerasinya harus diperbaiki," katanya.
Sementara, dalam pandangan Anies, korupsi karena keserakahan bisa dihentikan dengan cara hukuman yang dapat membuat koruptor jera. Sebaliknya, bila hukuman tidak mampu membuat koruptor jera, maka praktik korupsi dipicu keserakahan akan terus berulang.
"Apa hukuman paling menjerakan dalam praktik korupsi? Dimiskinkan! Diambil dan disita hartanya. Karena itu yang paling ditakuti koruptor. Pemiskinan ini harus dan inilah yang menjadi pegangan bagi kita semua," tutur dia.
Sedangkan, korupsi yang dipicu sistem maka dapat diperbaiki dengan perbaikan sistem. Ia mengatakan perbaikan tidak cukup berhenti di penangkapan dan pencegahan.
"Tapi akarnya harus ditangani, yaitu need, greed, dan sistem," kata dia.
3. Anies sering dikaitkan dengan dugaan praktik korupsi Formula E
Potret Jakarta International Circuit jelang Formula E 2022. (IDN Times/Fauzan)Sementara, meski Anies menyatakan bakal menciptakan pemerintahan bersih seandainya terpilih jadi presiden, namanya kerap disangkutkan dalam dugaan korupsi penyelenggaraan balap Formula E. Meski sudah pernah dipanggil KPK namun statusnya ketika itu masih sebagai saksi.
Kini, meski ia sudah menjadi bakal capres, KPK tetap melanjutkan penyelidikan kasus ini. "Masih penyelidikan. (Saat ini) sedang dilakukan penyelidikan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, Juni 2023.
Asep menegaskan, dalam menangani dugaan korupsi penyelenggaraan ajang balap mobil listrik ini, KPK tidak terpengaruh dengan kepentingan apapun, termasuk isu pencapresan.
"Penanganan tindak pidana di sini (KPK) tidak terkait dengan apapun. Jadi kita pure (murni) menangani tanpa terganggu masalah lain. Jadi, kami nangani, ya, nangani saja. Tidak ada kaitannya dengan apapun," ujarnya.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.
Baca Juga: Tolak Disebut Petugas Partai, Anies: Cak Imin Kandidat yang Sesuai
Topik:
Berita Terkini Lainnya
