Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyindir salah satu media televisi yang sempat memberitakan tentang kampanyenya di Padang. Dalam siaran di media tersebut, diberitakan bahwa para pendukung Prabowo pergi saat ia memberikan sambutan.
Mendengar kabar itu, Prabowo menyindir media tersebut. Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara deklarasi Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/4).
Di tengah sambutannya, Prabowo menyinggung isu-isu hoaks yang dilemparkan kepadanya. Salah satunya adalah pemberitaan di media televisi terkait kampanye terbukanya di Padang.
Berita tersebut menyebutkan bahwa pendukung Prabowo membubarkan diri saat Prabowo tengah menyampaikan orasinya. Hal itu tentu saja dibantah keras oleh Prabowo.
"Ada media yang jelas-jelas bohong. Saya di Padang ditinggal pendukung saya. Orang-orang ini gak punya akhlak. Jangan dikira rakyat Indonesia bisa dibohongi terus," kata Prabowo.
Selain meluruskan kabar dari salah satu media televisi tersebut, Prabowo juga kembali menyinggung tentang beberapa media yang menyebut bahwa acara Reuni 212 di Monas beberapa bulan lalu hanya dihadiri oleh ribuan orang.
"Ada jutaan orang di Monas reuni 212, dibilang 15 ribu orang," sindirnya.
Kemudian, Prabowo menyindir tentang hasil survei dari berbagai lembaga survei eksternal. Menurutnya, pihak lawan memiliki niat untuk curang di Pilpres 2019.
"Ada lembaga-lembaga survei yang mau membohongi rakyatnya terus. Artinya apa? Niatnya mungkin, mungkin lho, emang untuk curang," ungkap Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyampaikan tentang kabar hoaks yang menyerangnya. Seperti isu Indonesia akan diubah menjadi negara khilafah jika ia menang nanti.
"Bisa-bisanya takut-takutin, 02 akan hapus tahlilan lah, 02 akan dirikan Khilafah. Bla bla bla. Dia tidak menjawab bagaimana kau atasi Rp2000 triliun yang hilang," kata dia.